Sabtu, Mei 31, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

PM Anwar Ibrahim Sebut Tujuan Pelaksanaan KTT Ke-46 ASEAN Tercapai

Kuala Lumpur, Demokratis

Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menyebut tujuan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur pada 26-27 Mei 2025 tercapai.

“Saya ingin menyatakan penghargaan setinggi-tingginya kepada rekan pemimpin ASEAN yang menunjukkan semangat setia kawan luar biasa, yang memungkinkan kita mencapai kesepakatan dalam banyak hal,” kata Anwar saat memberikan keterangan pers kepada awak media yang meliput KTT ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur, Selasa (27/5/2025).

Ia mengatakan meski KTT ASEAN dengan Dewan Kerja sama Negara-negara Teluk (GCC) menjadi pengalaman pertama, karena pertemuan pertama di Riyadh dua tahun sebelumnya lebih kepada permulaan, perkenalan dan persetujuan secara umum.

Namun, menurut dia, kali ini ada pembicaraan yang lebih teliti dan substantif.

Ada pula kehadiran PM China Li Qiang, kata Anwar, yang mencerminkan inklusivitas ASEAN yang dapat bekerja sama dengan berbagai pihak. Hal itu sesuai dengan agenda ASEAN kali ini yakni ‘Inklusivitas dan Keberlanjutan’.

“Kita telah mencapai KTT yang paling substantif dalam sejarah,” kata Anwar, menggambarkan pelaksanaan KTT secara keseluruhan.

KTT ke-46 ASEAN berlangsung dengan diikuti KTT ASEAN-GCC dan KTT ASEAN-GCC-China. KTT tersebut menghasilkan Deklarasi Kuala Lumpur tentang ‘ASEAN 2045: Masa Depan Kita Bersama’.

PM Anwar mengatakan Malaysia berkeyakinan tinggi ASEAN mampu menggali dan menumbuhkan peranan yang sama sebagai pusat global bagi inovasi, perdagangan serta pertukaran ilmu dan budaya.

Pada 2023, Produk Domestik Bruto ASEAN telah mencapai US$3,8 triliun (sekitar Rp61,87 triliun) lantas meletakkan kedudukan ekonomi regional ini menjadi kelima terbesar dunia.

Perdagangan antara ASEAN dan GCC pula bernilai US$130,7 miliar (sekitar Rp2,13 kuadriliun) dengan investasi asing sebanyak US$390,2 juta (sekitar Rp6,35 triliun) mana kala perdagangan ASEAN-China mencatat angka tertinggi yakni sebanyak US$696,7 miliar (sekitar Rp11,34 kuadriliun) dan investasi asing sebanyak US$17,3 miliar atau (sekitar Rp281,68 triliun). (IB)

Related Articles

Latest Articles