Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

PM Malaysia Kompromi Dengan Pembangkang

Perbedaan politik pihak Kerajaan di bawah Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob dengan kelompok pembangkang Pakatan Harapan (PH) dipimpin Anwar Ibrahim belakangan ini di Malaysia diterpa problem rumit. Namun ternyata ada solusinya. Luar biasa!

Yaitu PM Ismail Sabri Yaakob dan Anwar Ibrahim dari pembangkang bertemu lalu ditanda tangani kesepakatan Mutual of Understanding (MoU) antara dua belah pihak, 12 September 2021 lalu.

Solusi itu tentu belum memuaskan semua pihak. Ada yang berkorban untuk mencapai kesepakatan tersebut. Ya, demikianlah solusi yang dapat disepakati dan dipercaya itulah terbaik di antara alternatif yang ada.

Hal ini sebagaimana kita ketahui, gendang pertikaian yang ditabuh adalah berkisar kedudukan Ismail Sabri Yaakob formalnya didukung UMNO dengan legitimasi mayoritas tipis yaitu 114 lawan 95. Yang masalah pula harus disahkan perlemen sidang 16 Sepetember 2021, di bawah bayangan akan ada ahli perlemen yang berubah.

Sekilas pandang PM punya kegelisahan mayoritas tipis itu bisa saja tumbang di sidang perlemen. Berakibat Kerajaan jatuh. Konsekwensinya PM harus diganti dengan figure lain. Satu keadaan yang tidak dikehendaki.

Bahkan ada yang meprediksi Malaysia akan menghadapi kerusuhan dalam sidang perlemen. Muncul persoalan sulit. Kalau itu terjadi bisa saja Yang Dipertuan Agong Raja Malaysia mengambil alih dengan menetapkan kondisi darurat.

Nuansa politik itu cukup beralasan mengingat kelompok pembangkang semakin mendapat simpati dan dukungan kuat. Pihak kerajaan dalam hal ini PM Ismail Sabri Yaakob mencari antisipasi jalan pintas yang  elok. Ya itulah MoU.

Pembangkang tidak bergabung dengan Kerajaan, namun merumuskan kebijakan bersama. Antara lain pembentukan dewan pengarahan kebijakan nasional, reformasi perlemen, penguatan kekuatan  kehakiman jauh dari pengaruh kerajaan, dan menyiapkan Pilihan Raya sesuai waktu. Yaitu Juli 2022.

Kembali soal MoU, inilah jalan tengah pemerintah tidak jatuh dalam sidang perlemen 16 September  esok. Jaminan pihak oposisi akan mendukung penuh karena sudah ada titik temu. Yang menjadikan kepentingan rakyat, memperkasakan kebersamaan ketimbang urusan pribadi atau kelompok.

Bagaimanapun Malaysia amat teruk dengan pandemi Covid-19. Tak bisa lagi diabaikan, apalagi membawa-bawa campur aduk pertikaian politik. Meletakkan matlamat utama penting. Yaitu pemulihan ekonomi, menyelesaikan musibah Covid-19 dengan segera.

Dapat disimpulkan telah ditemukan inisiatif hebat dari kompromi dua tokoh Ismail Sabri Yaakob dan Anwar Ibrahim yang dapat mengelakkan pertikaian politik Malaysia. Dengan itu, masalah utama  pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi dapat difokuskan penanganannya. Sidang perlemen 16 September 2021 akan lebih bermakna bagi rakyat Malaysia. Semoga demikinlah.

Jakarta, 15 September 2021

*) Penulis adalah Dosen Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) Jakarta. e-mail: masud.riau@gmail.com

 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles