Jakarta, Demokratis
Polda Metro Jaya menegaskan penyelidikan kasus kematian Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pratama (ADP) masih terus berjalan dan belum dihentikan. Sejumlah permintaan dari keluarga serta pendamping hukum, termasuk ekshumasi dan analisis sidik jari, disebut tetap menjadi bagian dari pendalaman penyidik.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Bhudi Hermanto mengatakan, dari tiga sidik jari yang sebelumnya dipaparkan penyidik, hanya satu yang dapat teridentifikasi. Dua sisanya tidak bisa diuji lebih lanjut karena faktor cuaca dan jenis permukaan.
“Sidik jari di permukaan berpori seperti sprei dan bantal memang lebih sulit diproses. Tetapi seluruh teknik yang memungkinkan sudah dilakukan secara maksimal,” katanya kepada media di Polda Metro Jaya, Jumat (28/11/2025).
Budi menegaskan setiap informasi baru masih terbuka untuk dianalisis, termasuk dugaan adanya pihak lain yang mengendalikan akun media sosial almarhum.
“Terkait dugaan itu, kami akan koordinasi dengan pihak yang berkompeten, yaitu Meta,” ujarnya.
Ia menambahkan, penyidik tetap berkomitmen menuntaskan perkara hingga jelas.
“Penyidik belum menghentikan penyelidikan karena setiap informasi dan fakta baru akan terus didalami,” pungkasnya.
Sebelumnya, kuasa hukum keluarga almarhum Arya Daru Parlaungan (ADP), Nicholay Aprilindo, mendorong Polda Metro Jaya segera menggelar perkara terkait kasus kematian Diplomat Muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) tersebut.
Ia menegaskan bahwa pihak keluarga tidak keberatan bila seluruh informasi dibuka ke publik karena tidak ada privasi yang perlu ditutupi.
Pernyataan itu disampaikan Nicholay usai memenuhi undangan audiensi di Polda Metro Jaya pada Rabu, 24 November 2025. Undangan tersebut ditujukan kepada ayah kandung almarhum, Suharyono, serta istri almarhum, Vita Meta Ayu.
“Kami meminta agar gelar perkara dilakukan segera. Dalam gelar perkara itu, kami juga meminta peningkatan status ke penyidikan, supaya ada upaya hukum dan upaya paksa terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat dalam kematian misterius ini,” ujarnya.
Arya Daru Pangayunan ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya pada Selasa, 8 Juli 2025. Ia ditemukan dalam kondisi terbaring di atas kasur dengan kepala terlilit lakban dan tubuh tertutup selimut. (Dasuki)

