Bogor, Demokratis
Tren penyebaran COVID-19 di Kota Bogor Provinsi Jawa Barat terus meningkat dan pada pekan ini warga yang terpapar virus corona sudah mencapai 60-an orang per hari.
Berdasarkan data harian penanganan COVID-19 pada Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rabu, jumlah kasus positif di Kota Bogor dalam waktu tiga hari terakhir sebanyak 180 orang.
Dari jumlah 180 kasus tersebut meliputi, 61 kasus positif pada Rabu, 59 kasus positif pada Selasa (8/11), dan 60 kasus pada Senin (7/12).
Data harian jumlah kasus positif COVID-19 sudah jauh lebih tinggi daripada data harian pada awal Nopember lalu yakni sekitar 40-an kasus per hari.
Berdasarkan data harian penanganan COVID-19 pada Dinas Kesehatan Kota Bogor tersebut akumulasi jumlah kasus positif di Kota Bogor sampai Rabu sudah mencapai 3.842 kasus.
Dari jumlah tersebut, komposisinya sebanyak 3.030 kasus positif sudah dinyatakan sehat, 109 kasus positif meninggal dunia, serta 703 kasus positif masih sakit.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, terus meningkatnya warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif COVID-19 membuat tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien di rumah sakit juga terus meningkat.
Menurut Dedie A Rachim, tingkat keterisian tempat tidur untuk pasien positif COVID-19 dengan gejala sedang hingga berat, dari 455 tempat tidur yang tersedia sudah terisi sekitar 90 persen.
“Tingkat keterisian tempat tidur di ruang ICU untuk pasien positif COVID-19 dengan gejala berat, dari 20 tempat tidur, juga sudah terisi sekitar 90 persen,” katanya.
Kemudian, tingkat keterisian di Gedung PPSDM milik Badan Narkotika Nasional (BNN) di Lido Kabupaten Bogor, untuk pasien positif COVID-19 dengan gejala ringan atau tanpa gelaja, dari 100 tempat tidur sudah terisi mencapai 70 persen.
Menurut Dedie, Pemerintah Kota Bogor mencari solusi tambahan kapasitas tempat tidur untuk pasien positif COVID-19 karena tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit sudah hampir penuh.
Solusinya, kata dia, berupaya meningkatkan kapasitas tempat tidur untuk pasien positif COVID-19, dengan menambah kapasitas tempat tidur di RSUD atau mencari lokasi lain pada aset milik Pemerintah Kota Bogor untuk menjadi cabang RSUD. (Red/Dem)