Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

PPDB 2021, Gresik Buka Jalur Tahfiz Alquran Tanpa Seleksi

Gresik, Demokratis

Penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2021 jenjang SMP di Kabupaten Gresik, Jatim, membuka jalur tahfiz atau prestasi hafalan Alquran. Siswa tersebut bisa masuk sekolah impian sesuai keinginan tanpa seleksi.

Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Gresik Nur Maslichah mengatakan, jalur tahfiz atau hafalan Alquran, bisa masuk sekolah impian dengan bebas seleksi. Namun, mereka harus menjalani uji petik pada Senin (31/5/2021).

”Pengujinya nanti dari MUI Gresik. Jadi nanti dites hafalannya kemudian diberi penilaian. Jika lulus uji petik, mereka bisa bebas memilih sekolah,” kata Nur Maslichah pada Jumat (28/5).

Dia mengatakan, untuk jalur tahfiz sejauh ini pendaftarnya sebanyak 28 siswa.

Sementara itu, kata dia, secara umum PPDB 2021 akan dibuka 31 Mei. Ada empat jalur yang dibuka dengan rincian dua tahap. Tahap pertama, jalur afirmasi dengan kuota 15 persen, kemudian jalur perpindahan lima persen dan jalur prestasi 30 persen.

”Pendaftarannya dibuka selama 11 hari sejak 31 Mei hingga 9 Juni,” terang Nur Maslichah.

Kemudian, tahap kedua, digunakan untuk jalur zonasi dengan kuota 50 persen, dengan pendaftaran dimulai 31 Mei sampai 17 Juni. ”Jalur ini dibuka lebih lama mengantisipasi siswa yang tidak diterima pada jalur sebelumnya,” kata Maslichah.

Dia menjelaskan, untuk jalur zonasi pada 2021, berbeda dengan tahun sebelumnya. Yakni tidak lagi menggunakan surat domilisi, melainkan sesuai KK. Kecuali, bagi siswa yang terkena bencana alam atau sosial, harus minta surat keterangan BPBD.

Untuk verifikasi piagam prestasi seleksi PPDB jenjang SMP 2021 telah ditutup. Tercatat 169 siswa dinyatakan lolos verifikasi dan 41 lainnya tidak lolos.

Dia menegaskan, lolos verifikasi piagam prestasi belum bisa digunakan sebagai acuan bakal diterima di sekolah impian melalui jalur prestasi. Sebab, masih menggunakan beberapa penilaian.

”Nilai akhir bobotnya 70 persen dari nilai rapot selama lima semester. Kemudian 30 persen dari nilai prestasi yang dimiliki. Setelah itu masih dikalikan dengan bobot akreditasi lembaga/sekolah,” tutur Nur Maslichah.

Dia menambahkan, lembaga dengan akreditasi A bobotnya 100 persen. Akreditasi B 75 persen dan C 50 persen. Sedangkan yang belum terakreditasi, bobot dipukul rata 25 persen. Hal itu mengingat akreditasi lembaga biasanya berpengaruh pada nilai rapor siswa.

Nur Maslichah mengatakan, jenjang SMP di Kabupaten Gresik akan bertambah empat rombongan belajar. Hal itu seiring dengan dibukanya SMP 34 Gresik. Masing-masing rombongan belajar terdiri atas 32 siswa atau 128 siswa.

”Tapi gedung SMPN 34 belum dibangun. Untuk proses pembelajaran akan digelar di SMP 1 Manyar,” ujar Nur Maslichah. (Red/Dem)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles