Jakarta, Demokratis
Presiden Partai Buruh sekaligus Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menyebut Presiden Prabowo Subianto selevel Presiden Pertama, Soekarno. Alasannya, kedua pemimpin ini punya kepedulian tinggi terhadap nasib buruh.
“Kalau Presiden Prabowo hadir dalam peringatan hari buruh sedunia atau Mayday pada 1 Mei 2025, ini sejarah. Karena beliau adalah presiden kedua yang punya perhatian tinggi terhadap nasib buruh. Setelah Bung Karno yang hadir di Mayday pada 1 Mei 1965, digelar di Gelora Bung Karno (GBK), waktu itu,” kata Said Iqbal dalam konferensi pers daring di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
Di berbagai negara, kata Said Iqbal, peringatan hari buruh lazimnya dihadiri presiden atau perdana menteri. Sehingga wajar jika buruh sangat berharap kehadiran Presiden Prabowo saat peringatan Mayday, di Lapangan Monas, Jakarta Pusat.
“Rencana semula memang di GBK, namun pindah ke Monas. Kami menghormati pertandingan timnas dengan China. Kami tak ingin merusak rumput GBK. Tapi yang jelas, buruh sangat berharap dan mengapresiasi kehadiran Pak Prabowo,” ungkapnya.
Jika tak ada aral, kata Said Iqbal, 200 ribu buruh se-Jabodetabek dan sekitarnya (Purwakarta, Karawang, Serang dan Cilegon) memenuhi Lapangan Monas.
Di saat bersamaan, lebih dari sejuta buruh dari seluruh kabupaten dan kota di 30 provinsi, menggelar acara yang sama. Sehingga totalnya 1,2 juta buruh se-Indonesia memperigati Mayday pada 1 Mei 2025.
“Ingat, Mayday is not holiday, Mayday is struggling of labour issue. Hari buruh bukan hari libur namun hari perjuangan bagi buruh seluruh dunia,” ungkapnya.
Dalam momentum itu, lanjut Said iqbal, buruh akan menyampaikan 6 isu besar yang diperjuangkan. “Yakni, hapus outsourcing, pembentukan Satgas PHK, upah layak, lindungi buruh lewat pengesahan RUU Ketenagakerjaan yang baru, lindungi pekerja rumah tangga lewat RUU PPRT (Perlindungan Pekerja Rumah Tangga), serta pemberantasan korupsi lewat pengesahan RUU Perampasan Aset,” tegasnya.
Dalam peringatan Mayday 2025, lanjut Said Iqbal, buruh sangat berharap adanya kado khusus dari Presiden Prabowo. Yakni penghapusan outsourching yang masuk salah satu isu perjuangan buruh.
“Kalau era SBY memberikan kado Mayday sebagai hari libur, kami berharap Presiden Prabowo menghapus outsourching sebagai kado untuk Mayday tahun ini. Insha Allah,” harap Said Iqbal. (EKB)