Kamis, April 10, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Prabowo Tindaklanjuti Undangan Erdogan, Dorong Babak Baru Kemitraan Strategis

Jakarta, Demokratis

Pejabat Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menyebutkan lawatan Presiden Prabowo Subianto ke Turki merupakan tindak lanjut atas undangan Presiden Recep Tayyip Erdogan saat berkunjung ke Indonesia pada Februari lalu.

“Dalam pertemuan terakhir di Jakarta, masyarakat Indonesia menyambut hangat Presiden Erdogan. Presiden Prabowo menyambut langsung kedatangan di bandara, mendampinginya ke hotel, dan kemudian mengantarnya kembali ke bandara saat kepulangannya,” ujar Juru Bicara PCO Philips Vermonte dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (10/4/2025).

Philips mengingat hangatnya sambutan Indonesia kepada Presiden Erdogan dalam kunjungannya ke Istana Bogor, Jawa Barat.

Lebih dari 5.000 pelajar dan masyarakat pada waktu itu turut menyambut Presiden Erdogan di sepanjang jalur menuju Istana Bogor dengan iring-iringan pasukan kavaleri sebanyak 75 personel.

Sambutan itu disebut sangat membuat Erdogan terkesan. Bahkan, Presiden Ke-12 Turki itu menyatakan belum pernah menerima penyambutan sehangat itu sepanjang karir politiknya.

Hal yang lebih penting dari kunjungan Presiden Prabowo ke Turki, menurut Philips, adalah pertemuan produktif antara kedua pemimpin yang sepakat mendorong babak baru kemitraan strategis Indonesia-Turki.

Sebanyak 13 kesepakatan kerja sama ditandatangani, mencakup bidang energi, industri, pendidikan, hingga urusan keagamaan, dan masih berpotensi berkembang ke sektor strategis lainnya.

Dalam suasana persahabatan yang kental, kedua presiden juga saling bertukar cendera mata bermakna simbolis. Presiden Prabowo memberikan senapan serbu SS2-V4A2 buatan dalam negeri yang diukir nama Erdogan, serta sebilah keris Bali berhulu perak berlapis emas dan dihiasi batu rubi.

Sementara itu, Presiden Erdogan menghadiahkan vas putih berhias bunga dan kaligrafi berisi puisi doa rakyat Jawa masa lampau kepada Sultan Abdulmecid Khan, sebagai simbol penghormatan pada hubungan sejarah kedua bangsa.

Philips menambahkan hubungan budaya yang kuat menjadi fondasi penting bagi Indonesia dan Turki dalam mempererat hubungan strategis dan mewujudkan kesejahteraan rakyat kedua negara. (IB)

Related Articles

Latest Articles