Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Presiden Jokowi Sanjung Kiprah Nahdlatul Ulama

Jakarta, Demokratis

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyanjung kiprah Nahdlatul Ulama (NU) membangun peradaban dunia yang lebih baik dan lebih mulia dengan menjaga masyarakat dari hantaman radikalisme dan ekstremisme dalam pada puncak perayaan satu abad.

“Sebagai organisasi Islam yang mengakar kuat di masyarakat, NU menjaga ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan, dalam menghadapi pandemi, hantaman gerakan-gerakan radikal, termasuk menjaga diri dari politik identitas dan ekstremisme,” kata Jokowi di Stadion Delta Gelora Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam puncak perayaan satu abad NU yang bertajuk

“Resepsi Seabad Hari Lahir Nahdlatul Ulama” dan dihadiri sekitar 100 ribu orang yang berasal dari berbagai komponen NU maupun tamu lainnya.

“Pertama-tama atas nama rakyat Indonesia saya mengucapkan tahniah dan syukur, mengucapkan tasyakur, terima kasih, dan bersyukur atas peran Nahdlatul Ulama untuk bangsa dan negara. Tak terasa, selama satu abad NU telah memberikan warna yang luar biasa untuk Ibu Pertiwi Indonesia,” ungkap Presiden.

Presiden Jokowi menyebut NU membawa keislaman dan ke-Indonesiaan, keislaman dan kebangsaan, persatuan dan kesatuan serta kerukunan dalam keberagaman.

“Memasuki abad kedua insha Allah NU akan tumbuh makin kokoh, menjadi teladan dalam keberislaman yang moderat, memberikan contoh hidup adab Islam yang baik, menjunjung akhlakul kharimah dan adat ketimuran, tata karma, unggah ungguh, etika yang baik dan adab yang baik, dan menjaga toleransi, menjaga persatuan, menjaga kegotong-royongan, serta terus mengikuti perkembangan zaman,” jelas Presiden.

Sebagai organisasi Islam terbesar di dunia, Presiden Jokowi mengungkapkan NU layak berkontribusi untuk masyarakat internasional.

Apalagi sebagai organisasi islam yang mengakar kuat di masyarakat, menurut Presiden Jokowi, NU telah menjaga ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan-tantangan seperti menghadapi pandemi Covid-19, hantaman gerakan radikal, termasuk menjaga diri dari politik identitas dan ekstremisme.

“Di tengah gelombang perubahan, NU harus terdepan dalam membaca gerak zaman, membaca teknologi dan transformasi ekonomi dan menjaga tatanan sosial yang adil dan beradab,” ungkap Presiden.

Presiden Jokowi juga berharap lembaga pendidikan di NU agar mempersiapkan nahdiyin-nahdiyin muda yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) terbaru, menguasai teknologi digital yang berkembang pesat dan mampu menjadi profesional-profesional yang unggul.

“Selain itu, saya juga berharap agar NU merangkul dan memberi perhatian serius kepada generasi muda agar tetap mengakar kuat kepada tradisi dan adab ‘ahlul sunnah wal jamaah’ dan terus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujar Presiden.

Presiden Jokowi pun mengungkapkan rasa kagum terhadap “drumband” banser NU yang membawakan lagu “We Will Rock You”.

“Tadi yang dibawakan itu lagu We Will Rock You. (Lagu) itu biasa yang dinyanyikan oleh Freddie Mercury dari (band) Queen, sekarang banser sudah senang (membawakan lagu) Queen,” ungkap Presiden Jokowi sambil tersenyum.

Mengetahui peserta acara tampak kepanasan, Presiden pun melontarkan gurauannya.

“Bapak Ibu sekalian, panas? Panasnya pagi hari ini adalah panas yang sehat karena ada vitamin D yang bagus untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Jadi, pagi ini panas yang sehat,” kata Presiden disambut tawa hadirin. (EKB)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles