Jakarta, Demokratis
Sebanyak 9 Fraksi di Komisi X DPR RI termasuk dari oposisi Fraksi PKS saat rapat kerja di DPR RI menyuarakan satu sikap, mengakui dan memuji tangan dingin Menpora Zainudin Amali yang berhasil membuat rekor prestasi yang membanggakan di Paralympic 2020 di Tokyo, Jepang.
Rombongan atlet Paralympic tiba dari Jepang pukul 04.00 Wib pagi hari disambut Menpora langsung di Bandara Soekarno – Hatta, Jakarta, Selasa (7/9/2021).
Siang harinya Zainudin Amali langsung rapat kerja dengan Komisi X DPR RI untuk penetapan anggaran Kemenpora pada RAPBN 2022 – 2023.
Seperti hasil rapat kerja sebelumnya, Kemenpora tidak mengajukan anggaran tambahan. “Yang kami ajukan tetap Rp1,9 triliun untuk alokasi Kesekjenan Kemenpora, Bidang Olahraga, dan Bidang Pemuda yang meningkat dibanding dari tahun sebelumnya,” ujar Amali.
Padahal untuk membangun sport science semestinya anggaran Kemenpora volumenya 2 digit paling minimal Rp10 triliun. “Seperti Jepang jadi peringkat 3 dunia karena menerapkan sport science,” terang Johar Arifin Husin dari Fraksi Gerindra yang juga mantan Ketua PSSI. “Karena lewat prestasi olahraga kemenangan dan kegembiraan bisa dirasakan oleh semua masarakat,” imbuhnya.
Amali mengakui dan membenarkan, keberhasilan atilet Paralympic tidak lepas dari sport science dengan berkerjasama dengan Fakultas Olah Raga di Universitas Sebelas Maret, Solo – Jawa Tengah.
“Selain itu juga, dari awal Pelatnas dipusatkan di Solo yang dekat dengan UNS, dan kesiapan atlet pada setiap pertandingannya,” terang Amali.
“Awalnya target peringkat 60 Paralympic baru akan diraih di tahun 2024, melesat menjadi peringkat 23 dunia pada Paralympic tahun 2020. Lonjakan prestasi luar biasa yang membanggakan buat bangsa dan negara,” tambah Menpora dari Golkar.
Dari 23 atlet Paralyimpic yang bertanding ke Jepang berhasil meraih 2 medali emas, 3 perak dan 4 perunggu. “Perlu dukungan Komisi X untuk menjaga kesinambungan prestasi atlet, serta regenarasi atlet di masa yang akan datang,” pungkasnya. (Erwin Kurai Bogori)