Samarinda, Demokratis
Sebagai upaya membantu meringankan beban ekonomi masyarakat akibat pandemik Virus Corona Disease (Covid-19), Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terus menggelar Program Padat Karya di beberapa bandara di Indonesia.
Program Padat Karya dilaksanakan di Bandara APT Pranoto Samarinda dengan tema “Peran Serta Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Dalam Rangka Peningkatan Perekonomian Masyarakat Melalui Kegiatan Padat Karya”, dibuka Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto, Jumat (4/9/2020).
Menurut Dirjen Novie, salah satu tujuan Program Padat Karya ini adalah dilatarbelakangi oleh adanya data statistik 27,5 % balita di Indonesia menderita stunting, yaitu kondisi dimana bayi mengalami kekurangan gizi buruk akibat rendahnya asupan gizi sejak dalam kandungan.
“Untuk membantu balita yang menderita stunting maka pemerintah mengadakan Program Padat Karya Tunai untuk dapat memberikan tambahan upah kepada masyarakat, sehingga daya beli dan kesejahteraan bisa meningkat,” ujarnya.
Seperti diketahui banyak sekali masyarakat yang terdampak PHK atau dirumahkan, sehingga hilangnya mata pencaharian. Semoga dengan adanya Program Padat Karya ini memiliki manfaat yang luas, tidak hanya dalam rangka memperbaiki gizi buruk namun juga diharapkan dapat mengurangi beban pekerja terdampak Covid-19.
Pihaknya menargetkan pelaksanaan Program Padat Karya di 29 Provinsi, 149 desa dan Kabupaten, dengan alokasi biaya upah sebesar Rp19,5 miliar, yang diharapkan dapat menyerap 4.506 orang tenaga kerja di seluruh Indonesia.
“Program Padat Karya ini merupakan bentuk kepedulian Direktorat Jenderal Perhubungan Udara terhadap masyarakat lokal sebagai penerima manfaat langsung dengan adanya bandara. Kegiatan Padat Karya ini selain berfungsi sebagai alat untuk percepatan pengentasan kemiskinan khususnya di Kota Samarinda, juga merupakan upaya dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat lokal, sehingga lebih berperan dalam mendidik untuk lebih produktif bekerja dalam pembangunan dan pengembangan bandara,” ujar dia.
Adapun Program Padat Karya ini diimplementasikan melalui beberapa kegiatan terkait dengan pembangunan Bandar Udara antara lain Pemotongan Rumput Airstrip; Pembersihan Saluran; Pengecatan dan Pembersihan Terminal; Pengecatan dan Pembersihan Gedung Kantor dan Gedung Operasional.
Selain itu juga Pengecatan Marka Runway; Perbaikan Jalan Lingkungan; Pembersihan Pagar Pengaman Bandara; Pembuatan Saluran Drainase Bandar Udara dan; Kegiatan-kegiatan lainnya yang terkait dengan pemeliharaan di lingkungan bandara.
Dalam program padat karya ini melibatkan sekitar 70 orang tenaga kerja dari masyarakat sekitar bandara yang akan melakukan kegiatan reinstalisasi pipa air bersih dan pembersihan saluran air drainase.
Seperti diketahui saat ini Bandara APT Pranoto memiliki bangunan terminal baru seluas 12.700 m2, Ruang VIP seluas 743,60, landas pacu (runway) 2.250 m x 45 m. Kehadirannya diharapkan dapat mendukung konektifitas nasional, meningkatkan arus penumpang dan barang ke Samarinda sehingga mampu mendorong perekonomian Samarinda dan sekitarnya.
Turut hadir dalam kegiatan Padat Karya ini Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Demokrat, H. Irwan, S.IP., M.P,Juru Bicara Menhub, Adita Irawati, Direktur Bandar Udara, Nafhan Syahroni, Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah VII Balikpapan, Kepala Bandar Udara APT Pranoto, Kadishub Provinsi Kalimantan Timur, dan Perwakilan Kantor Distrik Navigasi Samarinda. (Red/Dem)