Indramayu, Demokratis
Program yang konon bernama subsidi tepat sasaran itu digulirkan oleh Perusaan Listrik Negara (PLN) Indramayu, Jawa Barat, dalam pelaksanaannya sangat memberatkan dan dikeluhkan para warga pelanggan.
Dari sejumlah keberatan dan keluhan para warga pelanggan yang diterima Demokratis menyebutkan, bahwa pertama, dalam pelaksanaan program tersebut diduga pihak PLN tidak melakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada para pelanggan yang menjadi target pentertiban subsidi tepat sasaran.
Sebab warga pelanggan merasa dengan tiba-tiba mendapat surat pemberitahuan terkait program tersebut, yang menjelaskan kepada pelanggan penerima surat bahwa para pelanggan sebagai pengguna meteran model lama (prabayar) berdaya 450 watt, maka segera menggantinya secara mandiri dengan meteran token berdaya 900 watt. Adapun biaya pemasangannya dikenakan 450-500 ribu rupiah per kwh.
Selanjutnya dari bagian isi surat menurut pelanggan, jika nanti pada saat jatuh tempo surat pemberitahuan (30 Mei 2022), pelanggan dianggap tidak kooperatif, maka secara sepihak PLN akan melakukan penggantian meteran model token berdaya 1300 watt dengan biaya gratis atau ditanggung program.
Di tengah situasi ekonomi terdampak Covid-19 yang belum pulih begini, itulah dasar keberatan dan keluhan para pelanggan atas kebijakan PLN dengan programnya berjudul subsidi tepat sasaran.
Adapun keluhan pelanggan lainnya, sudah membayar 450 ribu rupiah namun meterannya belum diganti yang baru. Demikian keberatan dan keluhan warga pelanggan dari unit layanan pelanggan (ULP) Cikedung Indramayu.
Hasil konfirmasi dari Juli selaku Kepala Rayon PLN-ULP Cikedung di kantor ULP Raja Singa Terisi Indramayu, pada Rabu (25/5/2022), penjelasan darinya bahwa sebagian keberatan dan keluhan warga tersebut ada benarnya. Selanjutnya diterangkankan juga bahwa menurutnya dasar hukum program tersebut dari pusat, yakni Kementerian ESDM dan Dirut PLN.
Dikatakan Juli pula pada pelaksanaan program ini, pihaknya mendapat kuota atau daftar pelanggan yang harus ditertibkan sebanyak 4.350 pelanggan dan kegiatan ini sudah berjalan 10 harian. Dia pun mengimbau kepada warga pelanggan yang merasa keberatan dan mengeluh karena berbagai sebab, pihak siap memberikan sosialisasi dan atau solusi. Demikian ujar Kepala Rayon PLN-ULP Cikedung kepada Demokratis. (S Tarigan)