Aceh Tenggara, Demokratis
Desa Mbatumbulan Asli, Kecamatan Babusalam, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh, disebut-sebut desa tertua dan pertama di Kabupaten Aceh Tenggara. Masyarakat setempat bermarga Selian dan masih menjujung tinggi adat istiadat dari nenek moyang mereka sehingga tak heran untuk sekarang jumlah penduduk Desa Mbatumbulan Asli disebut lebih dari seribu KK. Namun warga sekitar hampir 80% asli bermarga Selian Dusun Pulau Kemiri, Pulau Pinang dan Pulo Tobat.
Begitu padat penduduk desa tersebut, konon lagi desa tertua sehingga tak aneh jika sifat watak baik ahlak bermacam-macam, baik dari keyakinan yang masih mengeluti nenek moyang atau bebuyutan.
Bagi pemikiran di jaman modern negara yang sudah merdeka ini, tentu di mata pemerintah setiap warga negara Indonesia mendapat sama pelayanan sosial dan hukum baik apapun suku dan marganya dalam sumpah janji kemerdekaan.
H. Ali Basrah, S.Pd, MM Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, menurunkan satu paket program aspirasinya, berdasarkan usulan, berbentuk kontrusi rabat beton senilai hampir mecapai satu miliar rupiah di Desa Mbatumbulan Asli. Anggaran aspirasi anggota DPR Aceh dari Partai Golongan Karya Dapil Aceh 8. Turunnya anggaran yang berjenis kontruksi lewat program aspirasi DPR Aceh rabat beton di Desa Mbatumbulan Asli, bedasarkan usulan Kepala Desa Mbatumbulan Asli berserta perangkat dan warga setempat berbentuk pemohonan proposal.
Menurut keterangan pelaksana kegiatan jalan lingkungan Mbatumbulan CV Ikhlas Mulia melalui pengawasnya ‘Marjuki’ di lokasi pekerjaan Senin, 3 Oktober 2022 menjelang maghrib dikonfirmasi tim Demokratis pengawas proyek tersebut mengajak masyarakat sembari mengimbau terkhusus warga Desa Mbatumbulan Asli dengan sama-sama menjaga baik merawat pembangunan jalan rabat beton ini.
“Dengan adanya pembangunan ini tentu membantu warga, kita melintasi jalan Desa Ujung Barat, Mbarung dan penghubung desa ke pusat kota ini. Dengan tranportasi pribadi baik umum berkendaraan lebih cepat nyaman untuk melintas menuju Pasar Hitam dan ke pusat kota, dari pada sebelumya,” kata Marjuki.
Menurut Marjuki, dirinya bukan semata sebagai pengwas saja dalam pekerjaan ini. Namun dirinya juga asli warga Desa Mbatumbulan Asli. “Sebagai warga Mbatumbulan Asli, saya mewakili, mengucapkan trima kasih kepada bapak H. Ali Basrah, S.Pd, MM anggota DPR Aceh dan terima kasih kepada Direktur CV Ikhlas Mulia atas peran saya ini,” katanya.
Pengawasan Marjuki dalam dalam pekerjaan ini juga menyimpulkan bobot bibit mutu kualitas pembangunan tak perlu diragukan, dalam teknis pembangunan rambat beton jalan Desa Mbatubulan asli menggunakan K 75 dengan panjang 555 cm dan lebar 4 cm.
“K 75 akutan seberat 8 ton silahkan saja untuk melintasi jalan Desa Mbatumbulan Asli, saya sebagai pengawas, juga asli anak Tembulan ini tentu manfaat bangunan ini benar-benar kami rasakan terkusus kami anak Tembulan jangka waktu sepuluh tahun ini. Saya Marjuki bisa memastikan jalan rabat beton Desa Mbatumbulan Asli ini bisa masih kokoh,” Marjuki pengawas pembangunan rabat beton Desa Mbatumbulan Asli Agara menutup kata. (Tim)