Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

PT HBSP Kelola Limbah B3 dan Non B3 Menghasilkan Produk Bernilai Ekonomis

Subang, Demokratis

Di tengah gonjang ganjing rencana pendirian pabrik pengelola limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) oleh PT Subang Harapan Sejahtera (SHS) di Kampung Segrang, Desa Padaasih, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, kini mendapat sorotan miring dari berbagai kalangan.

Untuk menggali informasi lebih mendalam seputar tata cara pengelolaan limbah B3 sejumlah awak media yang bertugas di Kabupaten Subang mengunjungi PT Harapan Baru Sejahtera Plastik (HBSP) di Bekasi yang merupakan induk perusahaan PT SHS.

Direktur Oprasional PT HBSP Yogi Permana memberikan pemaparan di hadapan sejumlah awak media yang berkunjung di kantornya Jl. Raya Karawang-Bekasi KM 1, Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Kedung Waringin, Kabupaten Bekasi, baru-baru ini.

Menurut Yogi PT HBSP sebagai perusahaan pengangkut, pengumpul, pemanfaat, pengolah limbah B3 didirikan sejak tahun 2014 mampu mengelola dan mengendalikan limbah B3 menjadi bahan yang tidak berbahaya hingga menghasilkan produk bernilai ekonomis.

Masih kata Yogi melalui pemaparan ini diharapkan media bisa membantu mengedukasi pemahaman masyarakat terkait dengan adanya rencana pendirian pabrik pengolahan limbah B3 oleh PT HS yang kini sedang dalam proses tahapan pembangunan di Kampung Segrang, Desa Padaasih, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang.

Yogi Permana memaparkan dengan menjalankan program ramah lingkungan dan taat akan peraturan serta tidak lupa juga meningkatkan kualitas perlindungan lingkungan dengan cara menjaga kualitas lingkungan itu sendiri menjadi prioritas perusahaannya dalam hal pengolahan limbah berbahaya B3 menjadi bahan yang tidak berbahaya hingga menghasilkan produk bernilai ekonomis.

“PT SHS sendiri dalam melakukan aktifitas pengolahan limbah B3 nantinya akan menggunakan mesin mesin modern berteknologi canggih, tenaga ahli yang berpengalaman dan yang terpenting ialah ramah lingkungan,” ungkap Yogi.

Yogi menunjukan lewat foto-foto yang diperlihatkan dalam layar infokus, sejumlah bahan-bahan jenis limbah B3 dari mulai B3 cair dan B3 padat yang nantinya akan diolah menjadi bahan-bahan yang tidak berbahaya.

Yogi menjelaskan ada beberapa jenis bahan yang berkategori B3 yang nampak dalam foto dari mulai oli bekas, rajut kain, sarung tangan/hasil dari limbah garmen, limbah medis, besi-besi karat, dll.

“Masing masing jenis limbah tersebut diolah dengan sistem yang berbeda, ada yang melalui pembakaran peleburan, waterplace, pembakaran insilator sehingga limbah B3 tersebut harus zero to zero, yang tadinya limbah tersebut berbahaya menjadi tidak berbahaya dan pada akhirnya menghasilkan sebuah prodak bernilai ekonomis, contohnya ada yang menjadi plat besi mesin kendaraan, biji plastik, bahan matrial bangunan,” kata Yogi.

Yogi menambahkan dalam pengolahan limbah B3 ini tidak ada pembuangan bahan limbah sisa produksi maupun limbah yang belum diolah masuk ke sungai.

“Kawan-kawan bisa cek saja nanti ketika pabrik pengolahan limbah B3 kami berdiri di Subang, adakah pipa-pipa peralon dari gudang atau pabrik kami menjalar mengarah atau membuang ke sungai, rekan-rekan semua bisa mengawasinya,” ungkap Yogi.

Serta nantinya dalam hal rekrutmen tenaga kerja, Yogi mengatakan perusahaannya akan mengedepankan masyarakat lokal khusunya Kampung Segrang dan Desa Padaasih untuk diprioritaskan menjadi karyawan perusahaan serta tidak menutup kemungkinan pula masyarakat Kabupaten Subang.

“Penerimaan karyawan tidak dikategorikan berlatar belakang pendidikan, yang penting ada kemauan, rajin, punya rasa tanggung jawab besar terhadap perusahaan,” tambahnya.

“Semoga saja tahapan perijinan untuk PT SHS di Subang berjalan dengan lancar secepatnya ada sinyal baik dari pusat ke daerah, karena menurut kami sebagai perusahaan pengolahan limbah B3, Subang perlu sekali ada pabrik pengolahan limbah B3 untuk penunjang Subang menuju kawasan industri dan meningkatkan PAD nantinya,” pungkasnya.

Seusai pemaparan para awak media diajak meninjau lapangan untuk melihat secara langsung, bagaimana fasilitas pengolah limbah yang tersedia serta memperoleh keterangan tambahan.

Yogi juga menjelaskan bagaimana alur pelayanan pengangkutan limbah B3 dan non B3, proses pengolahan plastik, verifikasi lapangan pengolahan air limbah pada elektrokoagulasi dan melihat mesin insinerator, mesin paving blok dan hasilnya, alumunium kiriko degreasing rotary kiln dan armada transporter.

Sementara dijelaskan pula fasilitas pengolah limbah yang dimiliki PT HBSP di antaranya 5 gudang penyimpanan, penyortiran limbah non B3, 1 mesin pallet plastic, 2 mesin crusher (penghancur), 40 armada dan 2 forklift, 4 gudang penyimpanan sementara limbah B3, 1 Laboratorium, 1 timbangan mobil, 6 smelter alumunium (peleburan) kapasitas 500 kg/jam, 2 ball mill dross alumunium kapasitas 1 ton/jam, 1 magnet separator (alumunium) kapasitas 500 kg/jam, 1 insinerator pemusnah limbah padat kapasitas 300 kg/jam, 1 elektrokoagulan mesin pengolah limbah cair kapasitas 1M3/jam, 1 alumunium kikiro degreasing rotary kiln (mesin pengering matrial yang terkontaminasi B3) kapasitas 300 kg/jam. (Abh)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles