Ciamis, Demokratis
Embung air merupakan tempat penampungan air dari titik sumber air yang telah dilakukan uji tentang kapasitas debit air yang ada sehingga bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat sebagaimana yang sedang dikerjakan saat ini di Desa Mangunjaya, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis, sebagai penerima manfaat dengan dibangunan embung bak penampungan air dan ini akan disalurkan ke perumahan-perumahan.
PT Permata Maju Jaya sebagai pelaksana kegiatan pembangunan prasarana dan pengambilan air baku dengan pagu anggaran Rp 5.194.899.000 di dua lokasi Desa Karyamulya ada dua titik dan Desa Mangunjaya lima titik total semua menjadi tujuh titik lokasi embung penampungan air yang bisa langsung disalurkan ke masyarakat.
Dengan teknologi tepat guna, murah dan applicable untuk mengatur ketersediaan air agar dapat memenuhi kebutuhan air (water demand) di masyarakat yang semakin sulit dilakukan dengan cara-cara alamiah (natural manner). Teknologi embung atau tandon air merupakan salah satu pilihan dengan teknologi sederhana.
Salah satu upaya untuk mengurangi dampak kekurangan air khususnya di musim kemarau adalah dengan membangun embung–embung di daerah yang kekurangan air.
Eman salah satu warga Desa Mangunjaya RT 04 RW 05 mengucapkan, alhamdulilah dengan adanya bantuan dari pemerintah tempat penampungan air warga sangat senang sekali walaupun saat ini mereka belum berani belum memanfaatkannya.
“Kami belum tahu apakah langsung dimanfaatkan masyarakat atau harus bayar kami belum tahu kepastiannya soalnya mungkin belum serah terima ke desa,” paparnya.
“Cuma yang disayangkan ketika musim hujan airnya suka keruh mungkin tercampur air hujan dan kalau musim banyak ulat kadang airnya sama suka berubah warnanya agak hitam mungkin kecampur kotoran ulat,” terang Enan.
Masyarakat berharap kedepan airnya bisa disalurkan ke rumah-rumah masyarakat dan mereka pun siap mengikuti standar prosedur pengelola.
“Kami juga paham lah kan itu harus ada perawatan atas saluran saluran pipanya dan itu mah terserah pengelola,” pungkas Eman.
Ketika dikonfirmasi ke desa kebetulan saat itu Ibu Kepala Desa Mangunjaya belum bisa dihubungi cuma ada yang menjelaskan perangkat desa bahwa desa belum tahu bagaimana pengelolaannya soalnya belum ada serah terima dari pihak BBWS ke desa.
“Untuk pengelolaan saya nggak bisa ngobrol apa-apa kebijakan ada di kepala desa,” pungkasnya. (Den/Jun)