Rabu, Agustus 27, 2025

PT Sun Bright Lestari Didemo Warga Indramayu

Indramayu, Demokratis

Puluhan warga Indramayu, yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Seluruh Kecamatan Krangkeng atau AMSK melakukan aksi demontrasi di depan Pabrik Sepatu PT. Sun Bright Lestari (SBL) yang berlokasi di Jalan Raya Cirebon-Indramayu, Desa Dukuhjati, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (27/8/2025).

AMSK melakukan aksinya tidak di Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Indramayu, mereka lebih memilih berdemonstrasi langsung di depan gerbang pintu masuk PT SBL dengan luas lahan 29 hektare itu.

Massa menuntut PT SBL dapat memprioritaskan serta memberikan pekerjaan dari masyarakat setempat terlebih dahulu, lalu hilangkan pungutan liar pada rekruitmen pekerja, hapuskan model upeti kerja, serta transparansi rekruitmen pekerja yang mudah diakses oleh masyarakat atau dipublikasikan di kantor kecamatan setempat.

“Kami juga menuntut agar yang bernama Novi dipecat karena tidak becus dalam penanganan proses penerimaan calon pekerja,” ujar salah satu massa aksi.

Dalam pantauan awak media, aksi itu dijaga oleh sejumlah personel Kepolisian Resort Indramayu dan TNI AD dari pukul 09.00 WIB. Sejumlah warga menyampaikan aspirasinya melalui pengeras suara di atas mobil pembawa speaker aktif dan berteatrikal di depan gerbang pabrik yang baru di-launching pada pertengahan tahun 2024 lalu.

Pada aksi yang sedang berjalan tersebut, kemudian pihak perusahaan memberikan kesempatan dengan menemui koordinator atau sejumlah perwakilan dari massa aksi guna membuat kesepakatan dan kesepemahaman oleh perusahaan dan massa aksi dengan disaksikan pihak-pihak terkait sebagai pemangku kebijakan.

Dalam audiensi, pihak perusahaan, Chang Liang, menyepakati tuntutan apa yang diinginkan oleh massa aksi yang dibuat di atas kertas dibubuhi tanda tangan.

“Harapan kami semua tuntutan bisa diakomodir oleh perusahaan. Jika tidak maka kita akan aksi jilid dua,” ujar Muhfid selalu koordinator aksi.

Upaya bertanya kepada pihak Disnaker melalui bidang Penempatan Kerja (Penta), Asep, belum memberikan jawaban ketersediaan waktunya untuk bertemu agar bisa dilakukan wawancara secara langsung perihal demontrasi warga masyarakat Krangkeng. Sebab, publik mendesak agar tuntutannya permanen dan memberikan keamanan kepada calon para pekerja nanti yang berada di PT SBL yang dibuat oleh pemerintah daerah melalui dinas terkait. (RT)

Related Articles

Latest Articles