Tapteng, Demokratis
PT Tri Bahtera Srikandi (TBS) Desa Anggoli, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), kembali membuat warga Sibabangun meradang. Lagi-lagi, aktivitas perusahaan yang bergerak pada pengolahan buah kelapa sawit ini memjadikan sungai Sibabangun keruh dan berlumpur.
Kondisi air sungai yang keruh membuat warga tidak bisa beraktivitas MCK (mandi, cuci, kakus). Jika hal ini terus berlanjut, warga akan melakukan aksi protes meminta aktivitas PT TBS dihentikan.
“Ini susah tidak benar lagi, kita akan menggelar aksi ke kantor PT TBS,” ujar tokoh pemuda Kecamatan Sibabangun, Hendri Manalu, Rabu (25/3).
Menurutnya, keberadaan PT TBS lebih banyak mudharatnya bagi masyarakat Kelurahan Sibabangun. Hal ini ditandai dengan tidak bisanya lagi sungai Sibabangun dimanfaatkan untuk aktivitas MCK. Disamping itu, udara yang tercemar dan serbuan ribuan lalat bisa menjadi pendemi yang mengkhawatirkan.
“Selama ini warga mengandalkan sungai Sibabangun untuk mencuci pakaian dan peralatan dapur. Untuk mandi juga sudah tidak bisa lagi,” imbuhnya.
“Saat pencemaran terakhir mereka sudah berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Ini kan pandang enteng namanya. Jika mereka tidak menghargai kita, kita juga tidak akan menghargai mereka,” timpal Hendri.
Salah seorang pegawai PT TBS yang dikonfirmasi awak media menyebutkan jika pihaknya tidak ada melakukan aktivitas yang berdampak tercemarnya sungai Sibabangun. Namun walaupun begitu, ia berjanji akan mencari tau penyebab keruhnya sungai Sibabangun.
“Tidak ada, pak. Kita tidak ada aktivitas yang berpotensi membuat sungai Sibabangun keruh,” katanya, melalui sambungan aplikasi WhatsApp.
Terkait alasan PT TBS menolak undangan musyawarah mencari solusi atas seringnya sungai Sibabangun tercemar, ancaman virus corona menjadi dalih pria bertubuh gemuk ini. Padahal, jika dirunut tentang himbauan pembatasan berintegrasi dengan khalayak banyak akibat pendemi Covid-19, PT TBS terkesan mengabaikannya. Hingga saat ini, PT TBS masih adem ayem dengan tetap mempekerjakan ratusan karyawannya setiap hari. (MH)