Depok, Demokratis
Anggota Fraksi Gerindra DPRD Kota Depok, Hamzah menyayangkan terjadinya kasus wabah puluhan pelajar SMPN 20 Depok yang diduga terserang virus Hepatitis A.
“Mestinya dapat diantisipasi, saya mempertayakan kinerja Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok. Pencegahan lebih baik daripada mengobati, lalu apa kerjaannya selama ini. Raihan Kota Sehat kalau faktanya tidak sehat, kan malu kita. Penghargaan di arak-arak Wali Kota Depok, sementara puluhan siswa SMPN 20 Depok terserang Hepatitis A,” tutur Hamzah di Gedung DPRD Kota Depok, Jumat (22/11/2019).
Anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Depok, Veronica juga mempertanyakan penghargaan Swasti Saba Wistara atau penghargaan Kota Sehat 2019 yang diterima Pemkot Depok dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Bukan tidak suka dengan penghargaan tersebut, sebagai anggota dewan saya bangga tapi apakah dengan penghargaan tersebut sudah terpenuhi bagi masyarakat Depok sebagai kota yang sehat. Faktanya kan nggak begitu, Kota Depok belum layak untuk kenyamanan kesehatan. Jadi, patut dipertanyakan penghargaan tersebut,” terangnya.
Dia menambahkan justru dengan mendapatkan penghargaan Pemkot Depok seharusnya memperhatikan warganya yang memerlukan kesehatan. “Contoh Kota Banyuwangi, puskesmas di sana banyak dikunjungi orang-orang sehat untuk memeriksa kesehatan dibandingkan orang yang sakit, petugas Puskesmas Banyuwangi memberikan insentif bagi pengunjung Puskesmasnya,” tutur Veronica.
Pemkot Depok menerima penghargaan tertinggi Kota Sehat 2019, Swasti Saba Wistara dari Kemenkes). Penghargaan tersebut diarak keliling kota oleh Wali Kota Depok, Mohammad Idris bersama istri, Elly Farida, Selasa (19/11), sementara puluhan siswa SMPN 20 Depok terserang penyakit Hepatitis A pada Senin (18/11/2019).
“Patut dipertanyakan penghargaan Kota Sehat tersebut, padahal secara kasat mata Kota Depok tak layak menyandang predikat Kota Sehat,” tegas LSM Pubik Baru, Willy Purna Samadhi.
Faktanya, lanjut Willy, pada November 2019, ada peristiwa yang menggambarkan Kota Depok tidak aman bagi kesehatan yakni kasus puluhan pelajar SMPN 20 terserang penyakit Hepatitis A dan hasil penelitian Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) yang menemukan banyaknya jajanan anak sekolah mengandung bakteri.
“Belum lagi kasus-kasus ancaman kesehatan lainnya yang terjadi di Kota Depok. Menurut saya, Kemenkes mencabut penghargaan Kota Sehat, karena tidak sesuai fakta,” ucapnya.
Kota Depok mendapat Swasti Saba Wistara bersama dengan 88 kabupaten/kota lain se-Indonesia. Pemkot Depok bersama Forum Kota Depok Sehat (FKDS) berhasil memenuhi standar Kota Sehat 2019 yang mengacu pada tujuh tatanan.
Tatanan itu adalah kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum, dan kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi. Ada pula tatanan kawasan industri dan perkantoran sehat, kawasan pariwisata sehat, kawasan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, serta kehidupan sosial yang sehat. (A Tholib)