Tapanuli Selatan, Demokratis
Puluhan perwakilan mahasiswa dari UIN Syahada, IPTS, UMTS, UGN dan sejumlah pimpinan maupun utusan pondok pesantren hadir dalam dialog interaktif Bersama Gus Irawan dan Syahbuddin (Bagusi), calon Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) nomor urut 1 di Galanggang Naso Marrongit Bagas Godang Janji Mauli, Kecamatan Angkola Muaratais, Rabu (30/10/2024).
Dalam dialog interaktif yang membawa tema ‘Menggali Gagasan Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Pendidikan Bermutu serta Membangun Ekonomi Mandiri Pesantren & MDA di Bumi Dalihan Natolu Kabupaten Tapanuli Selatan’ itu dimulai dengan pemaparan visi misi calon Bupati dan Wakil Bupati Tapsel, Gus Irawan Pasaribu dan Jafar Syahbuddin Ritonga.
Gus Irawan dan Jafar Syahbuddin hadir didampingi Ketua Umum Tim Kampanye dan Pemenangan Bagusi Tapsel Kembali Bangkit, Drs. H. Marasaud Harahap dan Anggota DPRD Kabupaten Tapsel, Abdul Basith Dalimunthe terlihat akrab di tengah-tengah peserta Serasehan Umat 2024 Dialog Interaktif.
Upaya penanggulangan pengangguran, terkait insentif serta peningkatan beasiswa para mahasiswa yang berstatus tenaga pengajar di pondok pesantren dan wadah peluang kerja bagi wisudawan serta sinergitas dalam peningkatan mutu pendidikan saat pasangan Bagusi terpilih nantinya pada Pilkada Tapsel menjadi dialog utama saat dialog interaktif tersebut.
Pada kesempatan itu, Gus Irawan Pasaribu menyahuti beberapa poin aspirasi yang disampaikan para mahasiswa dan utusan pimpinan pondok pesantren dengan mengajak kompak bersatu membagusi Tapsel untuk kembali bangkit. Seluruh aspirasi yang diutarakan termasuk dalam kategori visi dan misi pasangan calon nimor urut 1.
“Pada prinsipnya, kami sangat prihatin. Aspirasi yang disampaikan para adinda semuanya telah masuk dalam kategori visi kami yaitu Tapsel yang maju dan berkarakter unggul, sehat, cerdas dan sejahtera menyongsong Indonesia Emas 2045 dan terjabar pada misi yang terdiri dari lima keutamaan atau disebut Panca Cita,” terang Gus Irawan dalam dialog yang berlangsung dua jam lebih itu.
Diuraikannya, perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, sarana air bersih, perluasan listrik desa dan jaringan telekomunikasi merupakan misi pertama dalam Panca Cita yang dimaksud pasangan Bagusi Tapsel Kembali Bangkit.
Kemudian, peningkatan pendapatan masyarakat yang termasuk kategori insentif para guru di pondok pesantren bersumber dari dana desa, kata Gus, adalah prioritas mereka nantinya untuk membagusi Tapsel ini.
“Termasuklah beasiswa para mahasiswa yang berstatus guru di pondok pesantren untuk ditingkatkan melalui jaringan kami yang ada di pusat nantinya,” tambahnya lagi.
Yang ketiga, lanjut Gus Irawan, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, sehat dan cerdas merupakan misi pasangan Bagusi, yaitu dengan program pelatihan dan pendidikan keahlian (skill) masyarakat, memberikan beasiswa hingga jenjang perguruan tinggi, dan pelayanan kesehatan gratis, termasuk menggalakkan kegiatan sosial keagamaan.
“Upaya sinergitas dalam peningkatan mutu pendidikan dan lainnya sudah termasuklah misi keutamaan kami nantinya,” Gus menjawab aspirasi dari salah satu mahasiswa.
Misi selanjutnya, reformasi birokrasi pelayanan publik. Hal ini, kata Gus, sangat penting, karena berdasarkan survei dan riset yang mereka lakukan sejak April 2024 lalu, tingkat kepuasan masyarakat atas pelayanan pemerintahan Tapsel saat ini sangat rendah.
“Bagi kami, tidak cukup hanya dengan kecerdasan dan jaringan (networking) yang luas dalam memimpin Tapsel, namun pemimpin harus punya wisdom dan empati serta berintegritas,” ungkapnya.
Yang terakhir adalah, perbaikan sarana prasarana lingkungan permukiman yang asri dan berkelanjutan. Menurut Gus Irawan, program ini akan sangat berdampak signifikan bagi kesehatan, kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat Tapsel.
“Seperti pembangunan sanitasi atau MCK dan rumah layak huni atau bedah rumah,” paparnya menguraikan visi misinya di hadapan peserta interaktif.
“Pupuk bersubsidi diserahkan tepat sasaran kepada penerima yang berhak, program seribu kolam di Tapsel yang dapat menjadikan para milenial seorang pengusaha produksi pakan ikan. Jangan dulunya kita sebagai kabupaten induk jadi ‘kapurcet’ (urutan terkahir) dari segala aspek di Tabagsel ini yang mana seharusnya, kita lah yang unggul di atas,” pungkas Gus Irawan.
Di kesempatan itu, Gus Irawan dan Jafar Syahbuddin mengimbau agar memilih pemimpin jangan ibarat membeli kucing di dalam karung. Mereka mengajak para peserta interaktif agar turut menjadi pelaku di dalam program Bagusi Tapsel Kembali Bangkit.
“Pemimpin itu dimulai dari kepedulian, saya sebagai wakil yang memiliki chemistry yang sama dengan pak Gus, siap dan bersedia mendukung dan bergandeng tangan untuk membangun Tapanuli Selatan,” singkat calon Wakil Bupati, Jafar Syahbuddin Ritonga. (Abdullah Taufieq/Uba Nauli Hsb/Darma Bakti)