Lebih lanjut Plt Bupati menjelaskan sesuai dengan program Pemerintah Kabupaten Cianjur yang didukung oleh unsur Forkopimda, dalam rangka pengembangan sandang pangan di Kabupaten Cianjur. Seperti diketahui bahwa wilayah Cianjur tanahnya subur dan banyak yang masih kosong, dari Cianjur yang merupakan kabupaten terluas kedua Jabar ini menghasilkan produk–produk pertanian yang luar biasa sehingga PDRB untuk Cianjur khususnya di sektor pertanian sangat baik.
Terakhir Plt Bupati berharap dengan petani–petani milnenial ini tidak ada lagi tanah–tanah yang kosong atau kurang produktif di Kabupaten Cianjur tentang permodalan ada Bjb sedangkan pengelolanya ada BUMD yang kini sedang dilakukan seleksi direksi,
“Tentunya kita Cianjur harus semangat terus berbenah diri, untuk para petani ini kaitan lahan, permodalan dan juga pemasaran kita akan kawal terus ini juga salah satu ujung tombak menuju Cianjur yang maju, mandiri, religuis dan berakhlaq mulia,” kata Plt Bupati.
Sementara itu, Kepala ATR/BPN Anthony Tarigan dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa ada dua sesi kegiatan pada satu hari yakni rakor gugus tugas reforma agraria di tingkat provinsi secara parsial yang pesertanya tingkat kabupaten/kota dan rakor gugus tugas reforma agraria di tingkat kabupaten.
Bahwa Cianjur merupakan salah satu lokasi perioritas daripada gugus tugas reforma agraria tersebut ada dua substansi yang akan kami paparkan, sesuai dengan SK Bupati Nomor 165 tanggal 1 juli 2019 bahwa untuk redistribusi tanah tahun 2021 dengan target 5.500 bidang tanah terdiri dari dua pertama sebanyak 3.500 bidang berada di tujuh desa yang merupakan lanjutan dari tahun 2020 karena terkena sesi anggaran awal Covid–19 dikurangi karena kepentingan penanganan Covid–19 sehingga baru dapat diluncurkan kembali di tahun 2021 ini.
