Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam kalender Islam dan dirayakan oleh umat muslim di seluruh dunia dengan puasa dan memperingati wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW (Nuzulul Qur’an). Puasa Ramadhan merupakan salah satu dari rukun Islam.
Tidak hanya sekedar menunaikan kewajiban ibadah puasa, umat Islam memanfaatkan bulan suci Ramadhan dengan menggelar berbagai kegiatan keagamaan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Sang Khalik, Allah Subhanahu Wata’ala.
Qiyamul lail, tadarusan, i’tikaf, memperbanyak sedekah, hingga ceramah agama menjadi hal lazim yang dilakukan di bulan yang istimewa tersebut. Umat muslim berlomba-lomba untuk meningkatkan amalan ibadah pada bulan yang lebih baik dari seribu bulan itu.
Bulan Ramadhan bukan tentang puasa Ramadhan saja. Ramadhan menjadi momentum yang sangat tepat untuk memerangi kemerosotan moral generasi muda bangsa yang saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Bulan Ramadhan dapat menjadi proses sekaligus memberikan pendidikan untuk pembentukan mental, termasuk peningkatan sumber daya manusia yang lebih baik.
Di bulan Ramadhan, banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah moral, mengembalikan anak-anak Islam kembali ke khittah leluhurnya yang berbudi pekerti luhur, santun dan beragama. Di samping qiyamul lail, tadarusan, salah satu kegiatan yang memberikan edukasi adalah kuliah tujuh menit (Kultum), yang proses pelaksanaannya diisi oleh dai-dai cilik.
Program Kultum dai cilik sebagaimana yang dilakukan oleh Pimpinan Ranting Muhamadiyah Sibabangun, Kecamatan Sibabangun, Tapanuli Tengah, menjadi sarana pengorbitan generasi Islam yang cerdas, bijak, dan bermoral. Kegiatan dilaksanakan setelah selesai shalat isya dan menjelang shalat tarawih, diisi oleh dai-dai cilik jebolan perguruan Muhammadiyah.
Di samping untuk meningkatkan ketaqwaan dan memakmurkan masjid, Kultum juga bertujuan untuk mengasah kemampuan anak-anak dalam menyampaikan syiar Islam sekaligus membentuk jiwa kepemimpinan yang berkualitas. Kegiatan dai cilik ini akan membawa dampak yang sangat baik bagi perkembangan karakter generasi muda, agar kelak sampai pada gilirannya mereka akan tumbuh menjadi manusia-manusia yang cerdas, berkhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.
Dengan adanya program kultum dai cilik, menjadi sarana pengorbitan generasi yang bijak, bermoral dan berilmu pengetahuan, tidak tertarik dengan dunia luar yang tengah dihadapkan pada gejala kemerosotan moral yang benar-benar sangat mengkhawatirkan.
Dakwah merupakan kewajiban umat Islam, bagi laki-laki dan perempuan. Dakwah wajib guna mempertahankan ajaran Islam. Dengan kegiatan seperti yang dilaksanakan Pimpinan Muhammadiyah Ranting Sibabangun tersebut, akan melahirkan da’i dan da’iyah yang menjadi benteng kemerosotan moral dan akhlak generasi-generasi muda Islam. Nun walqolami wama yasturun. (*)