Karawang, Demokratis
Kabid Pembendaharaan DPKAD Karawang, Inan, S.Sos, MM, mengatakan, akumulasi anggaran APBD Kabupaten Karawang tahun 2022 seniai Rp5,4 triliun. Namun yang dapat terealisasi sebesar Rp4,8 triliun atau 88,90 persen.
“Yakni dari belanja operasional Rp3,6 triliun, sedangkan realisasinya Rp3,1 triliun (87,28 persen),” ungkap Inanu kepada Demokratis di ruang kerjanya, Rabu (15/2/2023).
Sementara belanja modal, menurut Inan, senlai Rp1,1 triliun terealisasi Rp993,6 miliar atau 89,48 persen.
Dalam kesempatan itu, Inan, S.Sos, MM, mengungkapkan bahwa per tanggal 31 Desember 2022 ketika tutup buku, jumlah Silpa senilai Rp600,471 miliar. “Termasuk Dana Operasional Sekolah (BOS) dari Pusat yang mampir di Kas Daerah belum tersalurkan,” ucapnya.
Menurut Kabid Pembendaharaan DPKAD Pemkab Karawang ini, APBD murni dari Rp600,471 hanya Rp433 miliar tergolong dari berbagai sektor belanja atau kegiatan. “APBD murni dari Rp600,471 miliar hanya Rp433 miliar. Itu terdiri dari beberapa sektor belanja atau kegiatan,” imbuhnya.
Kemudian Inan yang bebadan gemuk ini mengatakan, sesuai dengan perincian ia menyatakan penyertaan modal PDSM dan Bank BJB Rp22,3 miliar, belanja tidak terduga (BTT) Rp22,3 miliar, realisasinya Rp2,1 miiliar atau 9,47 persen.
“Belanja transfer dari desa bagi hasil pungut pajak Rp33,1 miliar. Penerimaan pembiayaan Rp626,5 miliar,” kata Kabid Pembendaharaan DPKAD Karawang, Inan,S.Sos, MM mengakhiri. (Juanda Sipahutar)
