Pekanbaru, Demokratis
Realisasi investasi di Provinsi Riau selama 2020 mencapai Rp49,64 triliun, dan melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp40,8 triliun meski dalam kondisi pandemi COVID-19.
Gubernur Riau, Syamsuar, dalam pernyataan pers di Pekanbaru, Jumat, mengatakan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) Riau pada 2020 mencapai Rp34,12 triliun.
“Ini menempatkan Provinsi Riau pada peringkat empat secara nasional untuk realisasi PMDN,” katanya.
Sedangkan untuk penanaman modal asing (PMA) pada 2020 mencapai 1,077 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp15,52 triliun. Secara nasional Riau berada pada peringkat ke-11 sebagai penyumbang investasi PMA.
Peringkat lima besar daerah penyumbang investasi selama periode Januari–Desember 2020 adalah, Kota Dumai mencapai Rp12,96 triliun (26,11 persen), Kabupaten Kampar Rp7,58 triliun (15,27 persen), Kabupaten Bengkalis Rp5,26 triliun (10,61 persen), Kota Pekanbaru Rp5,19 triliun (10,46 persen), dan Kabupaten Pelalawan Rp4,74 triliun (9,56 persen).
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Provinsi Riau mencatat lima besar negara asal PMA yang berkontribusi dalam investasi ke Riau antara lain Singapura mencapai 553,78 juta dolar AS (51,37 persen), Malaysia 366,11 juta dolar AS (33,96 persen), Bermuda 122,27 juta dolar AS (11,34 persen), British Virgin Island (23,09 juta dolar AS (2,14 persen), dan Mauritius 5,03 juta dolar AS (0,47 persen).
Adapun lima sektor usaha dengan nilai realisasi investasi terbesar antara lain, konstruksi mencapai Rp13,55 triliun (27,30 persen). Kemudian tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp11,10 triliun (22,37 persen), industri kimia dan farmasi Rp8,07 triliun (16,25 persen), industri makanan Rp7,45 triliun (15,00 persen), dan Listrik, gas dan air Rp3,92 triliun (7,90 persen).
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal Provinsi Riau (DPMPTSP) Provinsi Riau, Helmi menyebutkan, peningkatan realisasi investasi yang signifikan merupakan hasil dari upaya dan kolaborasi antara Pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah.
“Pemerintah tidak hanya berusaha mencari investasi baru, namun juga melakukan pengawalan dan penyelesaian permasalahan atas investasi yang sudah ada sebelumnya,” kata Helmi. (Red/Dem)