Sabtu, Desember 6, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Rel Kereta di Aceh Rusak Parah, Menhub Dudy Sebut Perbaikan Bakal Lama

Jakarta, Demokratis

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengungkapkan jalur kereta api di wilayah Aceh mengalami kerusakan yang cukup parah imbas bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di wilayah tersebut.

Dudy bilang karena kerusakannya cukup parah, operasional kereta di wilayah tersebut dihentikan. Dia juga bilang Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub belum merinci kerusakan terjadi di kilometer (km) berapa hingga total kerugian karena lokasi kerusakan belum dapat diakses.

“Khususnya yang di Aceh jalur kereta itu setop operasi, karena memang kita tidak bisa mencapai jalur kereta tersebut untuk dilakukan perbaikan,” katanya dalam media briefing di Jakarta, Jumat (5/12/2025).

Terkait dengan waktu perbaikan, Dudy bilang akan cukup lama. Mengingat lokasi kerusakan masih belum bisa dijangkau.

“Kita berhentikan dulu karena kesulitan untuk mengakses jalur kereta untuk dilakukan perbaikan dan sepertinya mungkin perbaikannya akan memakan waktu yang lama karena kondisinya lumayan parah,” tuturnya.

Untuk jalur kereta di wilayah Sumatera Utara, Dudy bilang sudah selesai perbaikan dan dapat beroperasi kembali. Begitu pula dengan bandara.

“Alhamdulillah kalau Sumatera Utara untuk jalur transportasi kereta, kemudian bandara dan perhubungan semuanya semuanya bisa beroperasi dengan baik,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Allan Tandiono mengecek langsung penanganan rehabilitasi jalur kereta api lintas Medan-Binjai yang terdampak bencana banjir dan longsor di Provinsi Sumatera Utara, Selasa (2/12/2025) di kawasan Paya Geli, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Berdasarkan data di lapangan, kerusakan infrastruktur bermula pada 28 November 2025, berupa amblesan jalur dengan kedalaman ±1,5 meter sepanjang ±200 meter. Kondisi tanah yang tergerus air menyebabkan bantalan rel menggantung sehingga layanan operasional kereta api di lintas tersebut sempat diberhentikan demi keselamatan.

Allan bilang DJKA fokuskan perbaikan di Km 9+5/8 Lintas Medan-Binjai sebagai titik kritis amblesan yang cukup parah akibat gerusan banjir yang terjadi sejak minggu lalu.

“Tim gabungan dari Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Medan dan KAI Divisi Regional (DIVRE) 1 serta stakeholders terkait  telah dikerahkan beserta sejumlah alat berat agar mengupayakan pemulihan jalur ini secara optimal,” tutur Allan melalui keterangan resmi.

Allan juga bilang telah dilakukan beberapa langkah rehabilitasi yang dilakukan secara bertahap oleh tim di lapangan. Ia menjelaskan bahwa penanganan intensif dimulai sejak 29 November 2025 dengan fokus pada penguatan struktur melalui penambahan batu kricak (ballast) serta perbaikan bantalan dan penambat rel.

Upaya tersebut kemudian diakselerasi pada 30 November oleh tim gabungan untuk mempercepat proses pemulihan. Hingga pada 1 Desember, di mana tim melakukan pemadatan jalur secara manual sebagai tahap pra-kondisi untuk memastikan landasan benar-benar kokoh sebelum diterjunkan sarana Multi Tie Temper (MTT).

“Alhamdulillah, berkat kerja keras tim BTP Medan dan KAI DIVRE 1 serta unsur yang terlibat, pada selasa sore tepatnya pukul 17.33 WIB jalur Medan-Binjai di Kecamatan Sunggal ini sudah tersambung dan KA Srilelawangsa dapat melintas dengan aman,” ucap Allan.

Allan bilang masyarakat sudah dapat kembali manfaatkan layanan KA Srilelawangsa dengan tetap memperhatikan informasi terkini dari operator, dalam hal ini PT Railink.

Meski jalur sudah dinyatakan sudah fungsional kembali, DJKA akan tetap melakukan pemantauan ketat dan evaluasi berkala terhadap kondisi tanah di sekitar jalur rel mengingat kondisi cuaca yang masih dinamis.

Secara paralel, DJKA mengerahkan petugas serta sumber daya berupa alat berat dan material untuk merehabilitasi titik-titik kerusakan lainnya di wilayah yang terdampak banjir dan longsor di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

“Kami berkomitmen untuk terus menyiagakan tim lapangan guna merehabilitasi sejumlah titik kerusakan pada jalur KA lainnya di  wilayah terdampak akibat cuaca ekstrem ini, demi keamanan perjalanan kereta api,” ucap Allan. (Alf)

Related Articles

Latest Articles