Rabu, Januari 8, 2025

Pengurus Relawan Kebersihan Tanah Karo Mengundurkan Diri

Karo, Demokratis

Agultaripa S salah satu pengurus Relawan Kebersihan Tanah Karo mengundurkan diri dari kepengurusan relawan yang fokus pada bidang kebersihan lingkungan yang telah melaksanakan kegiatan sosial sejak tahun 2015 yang melibatkan Permata GBKP, Karang Taruna dan pelajar SMP/SMA.

Agul mengatakan, alasannya mengundurkan diri dari kepengurusan karena tidak adanya dukungan dari pemerintah setempat. Sehingga apa yang telah dilakukan selama ini tidak dapat berjalan maksimal.

“Kita sudah melaksanakan kegiatan ini bertahun-tahun dan kita posting melalui media sosial dan semampu kita upayakan agar masyarakat dan pemerintah dapat sadar dengan kegiatan yang kita laksanakan ini penting karena menyangkut kebersihan dan kesehatan masyarakat,” katanya saat ditemui di salah satu kedai kopi di Desa Tanjung Barus, Jumat (17/7/202).

Menurut Agul, selama ini pihaknya melibatkan lembaga gereja, Karang Taruna dan pelajar untuk bersama-sama mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.

“Namun realita dari hasil kerja yang kita kerjakan tidak maksimal. Buktinya hampir setiap desa di Tanah Karo banyak sampah plastik di area balai desa (jambur/lost), WC umum, jalan menuju desa dan sebagian obyek wisata. Artinya banyak pihak kurang peduli kebersihan,” tambahnya.

Sebelumnya, kata Agul lagi, pembina Relawan Kebersihan Tanah Karo Pdt Masada Sinukaban MSi sudah mengingatkan mereka supaya tetap bersabar dan percaya titik terang pasti ada walaupun pada saat ini masih belum maksimal.

“Kita lanjutkan saja, kam mundur jika Pemerintah Kabupaten Tanah Karo serius dan mau menangani kebersihan di seluruh Tanah Karo, di desa-desa, kecamatan dan Jln Nasional Letjend Jamin Ginting, kata Pdt Masada Sinukaban,” ujar Agul.

Namun relawan bermarga Sebiring Kembaren ini tetap bersikukuh pada pendiriannya berencana mengundurkan diri. “Kam bisa cek sendirilah ke desa-desa di Kabupaten Karo, kami laksanakan kegiatan ini banyak sekali orang-orang melintas dan menyaksikan kegiatan yang kami lakukan ini dan banyak sekali yang mendukung. Namun ini jelas bukan hanya tugas kami. Kami memberikan contoh supaya masyarakat dan pemerintah solid melaksanakan kegiatan kebersihan harus rutin. Pertama kita rintis di Jl Jamin Ginting mulai dari Penatapen Sikulikap, gapura masuk ke Kabupaten Karo sampai di Tahura, Tongkoh. Namun ini sudah diambil alih oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo. Kami rintis kembali jalan obyek wisata Daulu-Semangat Gunung (pemandian air panas gunung Sibayak),” ungkapnya sambil menunjukkan foto-foto dokumentasi kegiatan kebersihan. Dan ditambahkan setiap kegiatan mereka membutuhkan tenaga kerja 6 – 7 orang dengan 2 becak sampah sehingga hasilnya bisa lebih maksimal.

“Maksudnya desa-desa atau tempat-tempat wisata juga mampu melaksanakannya, apalagi dengan adanya anggaran atau dana desa tentu lebih maksimal. Jadi saya siap mengundurkan diri. Saya merasa saya gagal dan harapan saya secepatnya ada pengganti saya dan dapat bekerja lebih maksimal lagi,” ujarnya sambil menyeruput kopi.

Di lain waktu, Pemdes di salah satu desa di Kabupaten Karo mengatakan sudah melaksanakan gotong royong kebersihan desa, namun hasilnya belum maksimal karena setelah dilakukan pembersihan masyarakat kembali membuang sampah sembarangan yang berpengaruh terhadap kurangnya kenyamanan, keindahan dan keasrian lingkungan yang nantinya dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit. (Red/Dem)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles