Jeneponto, Demokratis
Puluhan remaja putri dan ibu hamil di Kabupaten Jeneponto, mengikuti kegiatan gerakan masyarakat hidup sehat bertajuk “Gebyar Aksi Bergizi”, Jumat (18/11/2022).
Acara yang digelar di Baruga Lapangan Passamaturukang itu sekaligus dirangkaikan dengan kegiatan minum Tablet Tambah Darah (TTD) secara serentak bersama 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Hj. Syusanti Mansyur mengatakan, aksi minum Tablet Tambah Darah (TTD) secara serentak bersama 24 kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan merupakan rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) Tahun 2022.
Selain itu, katanya, kegiatan ini dimaksudkan sebagai kampanye aksi bergizi dengan melibatkan ibu hamil, ibu nifas, calon pengantin dan remaja putri dengan pendampingan guru, tenaga gizi Puskesmas serta Forum Anak/Genre.
“Kegiatan serentak ini sekaligus untuk melakukan kampanye dalam menurunkan angka kematian ibu, kematian bayi dan upaya penurunan prevelensi stunting di Sulawesi Selatan,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah H. M. Arifin Nur dalam sambutan menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas terselenggaranya kegiatan ini.
Ia menjelaskan keadaan ibu hamil, ibu nifas, dan remaja putri di Indonesia masih memprihatinkan. Data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil adalah 48,9 persen, yang berarti 5 dari 10 Ibu hamil menderita anemia.
“Alhamdulillah terima kasih kepada Dinas Kesehatan dan seluruh stakeholders terkait telah menginisiasi kegiatan ini,” ucapnya.
Lebih jauh ia menambahkan agar siswi remaja putri diberi edukasi utuh dan berkelanjutan tentang pentingnya gizi seimbang serta asupan makanan yang sehat.
Menurut Sekda, asupan gizi seimbang sangat penting disiapkan, terutama bagi remaja putri yang nantinya akan melahirkan generasi Gammara, sehat dan bebas stunting.
“Remaja putri diketahui rentan mengalami anemia akibat menstruasi rutin. Selain itu, padatnya aktivitas fisik serta kurangnya asupan gizi seimbang menjadi pemicu anemia, mereka (remaja putri) rentan terkena anemia apalagi dengan aktivitas yang padat seperti sekolah seharian, sehingga kurang fokus, lesu dan letih dalam belajar,” tutupnya. (Hamza Sila)