Kota Tasikmalaya, Demokratis
Dulu Sekolah Menengah Ekonomi Atas Negeri Pembina (Smean Pembina) ini merupakan satu-satunya sekolah kejuruan negeri yang ada di Kabupaten Tasikmalaya sebelum adanya pemekaran dengan Kota Tasikmalaya. Dari tiga jurusan yang ada kala itu salah satunya yakni jurusan Tata Usaha Angkatan 81 mengadakan reuni kecil dikediaman perwakilan siswa di Jln. Muhamadiyah Kp. Kebon Pandan Desa Singaparna Kecamatan Singaparna-Kabupaten Tasikmalaya, Ahad (9/7/2023).
Perwakilan siswa selaku tuan rumah Drs. Irianto, M.Pd menyampaikan, karena kesibukan dengan pekerjaan masing-masing sejak kelulusan memang jarang bertemu apalagi bisa berkumpul bareng. Hanya beberapa rekan saja yang kadang bertemu, itupun dikarenakan satu pekerjaan yang berhubungan dengan kedinasan.
“Kami jarang bertemu apalagi bisa kumpul bareng hari ini karena pekerjaan masing-masing. Mudah-mudahan silaturahmi ini terus berlanjut dengan terprogram dan rekan satu kelas yang tidak sempat datang hari ini bisa semua hadir kedepannya,” ucap Irianto yang belum lama pensiun sebagai Kepala Sekolah di salah satu SMP Negeri di Kabupaten Tasikmalaya kepada wartawan usai acara.
Di tempat yang sama, rekan satu kelas Endang Syarip ikut bicara, baru ini bisa kumpul bareng rekan-rekan satu kelas yang banyak kenangan ketika masa sekolah dulu meski belum komplit semua, disebabkan beberapa diantaranya tinggal di luar Tasikmalaya.
“Kita reuni kecil ini cuma cerita masa sekolah dulu dimana seringkali kami satu kelas membuat guru jengkel, sehingga sering disetrap bahkan disuruh berdiri di tengah lapang sekolah. Namun kami satu kelas tetap kompak apapun hukuman dari guru, ” terangnya mengenang masa sekolah.
Senada dengan rekan lainnya Iis Komala juga menceritakan, banyak kenangan di SMEA Negeri Pembina yang sekarang menjadi SMKN 1 Kota Tasikmalaya, kenangan yang sering diceritakan kembali ketika kumpul-kumpul seperti ini.
“Memang tidak pernah bosan kita cerita masa sekolah di SMEA Negeri Pembina dulu walaupun berulang-ulang. Sekarang kita sudah banyak yang pensiun dan kedepannya bisa lebih banyak yang hadir di reuni selanjutnya,” pungkas Iis. (Eddinsyah)