Jeneponto, Demokratis
Berkisar ribuan warga Kelurahan Bontoa berantusias berbondong-bondong mendatangi lapangan Kantor Kelurahan Bontoa Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan dengan pesat melaksanakan shalat Jamaah Idhul Fitri 1444 Hijriah.
Acara pelaksanaan shalat Idul Fitri tersebut itu, berlangsung dengan penuh khidmat disertai kegembiraan dari peserta jamaah shalat ID yang sempat hadir karena mengingat, bahwa hari ini adalah hari kemenangan atau final bagi umat muslim yang melaksanakannya.
Kurang lebih 2000 jamaah Idhul Fitri 1444 Hijriah yang berantusias memadati lapangan milik Pemerintah Kelurahan Bontoa Kecamatan Binamu Kabupaten Jeneponto pada hari Sabtu tanggal 23 bulan April tahun 2023.
Sambutan Bupati yang diwakili oleh Kepala Kelurahan Bontoa, Syuaib, S. S.Sos memaparkan capaian Pemerintah Kabupaten Jeneponto akhir-akhir ini atas berkat kerjasama seluruh stakeholder, Polres Jeneponto, Kejari Jeneponto, Kodim 1425 Jeneponto serta beberapa unsur lainnya sehingga segala pencapaian bisa diraihnya, mulai penurunan angka kemiskinan hingga pertumbuhan ekonomi sosial bisa meningkat secara signifikan.
Dengan adanya pencapaian ini maka Jeneponto dinobatkan sebagai daerah tercepat yang berhasil mengurangi angka kemiskinan, stunting serta beberapa pencapaian lainnya.
Melalui sambutan Bupati Kabupaten Jeneponto Iksan Iskandar, M.Si meminta kepada seluruh lapisan masyarakat baik, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda agar senantiasa menjaga norma-norma keagamaan, menjalin tali silaturahim sesama umat beragama.
“Untuk itu saya meminta kepada kaum muslimin dan muslimat agar janganki ada yang saling ejek, walaupun kita beda pendapat, beda keyakinan dalam waktu shalat Idhul Fitri tetapi kita tetap satu tujuan yakni kepada Allah SWT,” katanya.
Dalam khotbah shalat Idhul Fitri 1444 H yang berhasil dikutip media ini menerangkan bahwa barang siapa yang menyembah di luar Allah SWT maka seluruh amal ibadahnya tidak akan diterima oleh Allah SWT sampai dengan kiamatpun tiba.
Lanjut dalam khotbah mengatakan sebagian besar orang yang 2, 3, 4, 5 sampai 6 bersaudara ketika orangtuanya mengalami kesakitan terkadang bersaudara kompak mendoakan agar lebih cepat orangtuanya dicabut nyawanya oleh Allah, karena mereka sudah merasa bosan atau jenuh merawat orantuanya, semoga kita disini tidak ada yang beprilaku seperti mereka. Subhanallah.
“Dengan segala kerendahan hati saya atas nama Pemerintah Kabupaten Jeneponto mengucapkan minal aidin wal faidzin mohon maaf lahir dan bathin,” katanya. (Syarifuddin Awing)