Pelatih Timnas Portugal, Roberto Martinez, menghadapi tekanan meningkat dari pengamat sepak bola terkait keputusannya yang terus memainkan Cristiano Ronaldo di Euro 2024.
Mantan striker Chelsea, Chris Sutton, secara terbuka mengkritik Martinez karena tidak berani mencadangkan Ronaldo, yang belum mencetak gol selama turnamen ini.
Ronaldo, yang berusia 39 tahun, gagal mencetak gol dari titik penalti selama pertandingan babak 16 besar melawan Slovenia, sebuah momen yang menurut banyak pengamat sepak bola sudah cukup alasan untuk mempertimbangkan pemain lain.
Meskipun Ronaldo telah bermain sebagai starter di semua pertandingan Portugal di turnamen ini, ia hanya berhasil membuat satu assist.
Sutton, dalam komentarnya menyatakan bahwa Ronaldo lebih banyak menjadi penghalang daripada aset bagi tim.
“Tantangannya adalah untuk menghukum Cristiano Ronaldo setelah apa yang kita lihat saat melawan Slovenia. Dia hampir tampak takut untuk menyingkirkan Ronaldo, meski dia punya kekuasaan besar yang diberikan kepadanya selama Euro 2024,” kata Sutton dikutip dari Daily Mail.
Kritikan ini menambah tekanan pada Martinez untuk mempertimbangkan alternatif lain dalam skuad, seperti Goncalo Ramos, Diogo Jota, dan Joao Felix, yang semuanya memiliki potensi untuk menggantikan Ronaldo.
Pilihan ini menggema keputusan berani yang pernah diambil oleh Fernando Santos, pendahulu Martinez, yang pernah mencadangkan Ronaldo dalam pertandingan penting.
Sutton juga menyoroti bagaimana Ronaldo tampaknya mendominasi panggung dalam situasi yang tidak membutuhkannya, sering mengambil tendangan bebas dengan sedikit hasil, sementara pemain seperti Bruno Fernandes hanya dapat menonton.
“Dia terlihat seperti anak kecil yang membawa bola ke taman setempat dan kemudian ketika dia sudah merasa cukup, dia memasangkannya pada jumpernya dan pulang ke rumah sehingga tidak ada orang lain yang bisa bermain,” ungkap Sutton secara metaforis.
Penampilan Ronaldo, yang dikritik karena egoisme dan ketidakmampuan untuk berkontribusi secara efektif, akan menjadi salah satu pertimbangan kunci bagi Martinez saat Portugal bersiap untuk tantangan berikutnya di Euro 2024 melawan Prancis. Tanpa perubahan strategi, Martinez dan timnya mungkin menghadapi lebih banyak kritik dan tekanan saat turnamen berlangsung. (Rio)