Kota Bogor, Demokratis
Rumah Sakit Lapangan (RSL) Covid-19 Kota Bogor, telah resmi dibuka dan sudah siap untuk beroperasi di Kota Bogor, Senin (18/1/2021).
Peresmian tersebut, dilaksanakan di depan halaman RSL Covid-19 Kota Bogor, dan diresmikan langsung oleh orang nomor satu di kota hujan, Bima Arya Sugiarto (Wali Kota Bogor) didampingi, Dedie A Rachim (Wakil Wali Kota Bogor) dan, Berton Panjaitan perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kepala Pusdiklat PB BNPB, serta jajaran Forkopimda Kota Bogor.
Adapun tempat dan lokasi RSL Covid-19 tersebut, di Wisma Atlet, Kompleks GOR Pajajaran, Kota Bogor, di Jalan Kesehatan, Tanah Sareal, Kota Bogor.
Gedung tiga lantai tersebut, berkapasitas 64 tempat tidur/bed. Lantai satu merupakan ruang UGD berikut ruang dengan 8 tempat tidur/bed. Kemudian untuk lantai dua dan tiga merupakan, ruangan tempat khusus perawatan pasien, dengan difasilitasi 56 tempat tidur/bed.
Adapun fungsi dari RSL tersebut, diperuntukkan bagi warga/masyarakat yang terpapar Covid-19 dengan status OTG (orang tanpa gejala),” jelas Bima Arya.
Bima Arya menuturkan, terkait komposisi RSL Covid-19 Kota Bogor, 70 persen diperuntukkan bagi pasien Covid-19 dalam/asal Kota Bogor dan sisanya bagi yang sangat membutuhkan.
Tambahnya, Pemkot Bogor akan mengantisipasi dalam menyiapkan ruang tempat isolasi, apabila terjadi penambahan lonjakan pasien Covid-19, dengan menambah ruang isolasi di tempat-tempat yang berpotensi menampung pasien Covid-19.
“Dan untuk pasien Covid-19 dengan status OTG (Orang Tanpa Gejala) ini, ada beberapa tempat, yang sudah kita pantau, dikarenakan dalam hal tersebut, kita juga tidak ingin main-main, menyiapkan ini,” pungkas Bima Arya.
Lanjut, berdasarkan penjelasan Kepala RSL Kota Bogor Dr Yeti Haryati terkait RSL tersebut, lantai dua untuk perawatan pasien wanita dan lantai tiga untuk perawatan pasien laki-laki, dan perawatan yang dilakukan berbasis standar pelayanan Kemenkes.
“Untuk jumlah Nakes (tenaga kesehatan) baru tersedia 44 orang perawat dari target 60 orang perawat. Pihaknya sedang merekrutmen untuk memantapkan di dalam pelayanan. Dan untuk Dokter RSL ada 10 orang Dokter Spesialis Paru dan Spesialis Penyakit Dalam, serta 11 orang Dokter Umum,” ujar Dr Yeti.
“Selain itu, RSL juga melayani dan menampung pasien Covid-19 rujukan dari Pukesmas ataupun RSUD yang penuh kapasitas tampungnya,” jelasnya.
Bima Arya menjelaskan, RSL tersebut dibuat untuk antisipasi dalam mengahadapi situasi terburuk dengan kelonjakan kasus Covid-19 yang semakin parah/memburuk saat ini di Kota Bogor. Itu alasannya RSL tersebut dibentuk.
“Itupun dari pihak kami berkoordinasi dulu dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Saya berbicara langsung dengan Pak Doni Monardo (Kepala BNPB/Ketua Satgas Covid-19), dan beliau merespon dengan baik dan mendukung penuh, serta dukungan dari pihak RSUD berikut pihak Dinkes, terkait RSL ini dan bergerak dengan cepat bisa tuntas dan terselesaikan dengan baik dalam waktu 2 minggu,” tutur Bima Arya, pada saat meresmikan RSL Kota Bogor, pada hari Senin (18/01/2021).
Bima Arya menegaskan, kepada pihak pengelola RSL Covid-19 Kota Bogor, untuk tetap menegakkan Prokes (Protokol Kesehatan) dengan baik, dan juga dalam perlindungan terhadap tenaga kesehatan (Nakes), ini merupakan prioritas utama.
“Hal lainnya adalah melakukan sosialisasi sistem yang ada di RSL Covid-19 Kota Bogor,” tandasnya. (Red/Dem)