Karawang, Demokratis
Kepedulian Pemkab Karawang untuk membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di beberapa kecamatan sebagai kekebutuhan masyarakat yang sakit, sangat diapresiasi banyak pihak. Selain RSUD di Telukjambe, kini pemerintah setempat membangun RSUD di Kecamatan Rengasdengklok dengan biaya ratusan miliar yang digelontorkan dari APBD.
Selain itu pula, RSUD di Kecamatan Jatisari juga sudah ada yang sebelumnya adalah rumah sakit khusus paru kini sudah dirubah menjadi RSUD yang sebentar lagi akan dioperasikan.
Maka kini jumlah RSUD di lumbung padi Karawang sudah mencapai tiga RSUD. Jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Jawa Barat, yang memiliki jumlah sebanyak tiga RSUD hanyalah ada di Karawang.
H. Hanafi, Asisten 2 Pembangunan Pemkab Karawang mengatakan, bahwa RSUD di Rengasdengklok tahun 2025 nanti sudah bisa dioperasikan untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat.
“Saat ini pembangunan RSUD di Rengasdengklok sedang dilaksanakan dengan biaya ratusan miliar yang gelontorkan dari APBD 2,” ungkapnya kepada Demokratis di ruang kerjanya, Kamis (16/11).
Menurutnya, di daerah selatan ada RSUD, di utara dan timur juga ada RSUD. Sehingga keberadaan tiga RSUD di Karawang ini sangat mempermudah masyarakat untuk mendapatkan layan kesehatan.
“Misalnya sebelumnya masyarakat Rengasdenhklok berobat ke RSUD di Telukjambe, sekarang masyarakat Rengasdengklok sudah punya RSUD di daerahnya. Begitu juga warga masyarakat Jatisari, Cikampek dan sekitarnya, tidak perlu lagi berobat ke RSUD di Telukjabe, di sana sudah ada RSUD,” jelasnya.
H. Hanafi menjelaskan bahwa RSUD di Jatisari, Cikampek, sebelumnya adalah RS khusus paru ketika pendemi Covid-19 terjadi dan dioperasikan untuk melayani pasien Covid-19.
“Artinya sudah dirubah menjadi RSUD. Begitu juga petugas RSUD Jatisari, semua eselon 3. Jadi perkembangan RSUD di Karawang dewasa ini cukup signifikan,” pungkas H. Hanafi. (Juanda Sipahutar)