Drone pencegat Volk-18 (Wolf-18) yang dikembangkan oleh produsen teknologi pertahanan Almaz-Antey, akan digunakan untuk melindungi bandara sipil dari drone penyusup, kata Wakil CEO Almaz-Antey Dmitry Savitsky.
“Volk-18 adalah pesawat tak berawak pencegat. Bisa menggunakan jaring khusus yang dilempar di atas drone lain. Kami berencana menggunakan sistem ini untuk bandara sipil. Volk-18 akan segera diuji di Samara,” jelas Dmitry Savitsky kepada TASS.
Drone inovatif ini dirancang untuk menghilangkan kendaraan udara tak berawak lainnya yang ‘tak diundang’ atau ‘mengancam’ dengan menggunakan cara yang tidak terlalu mematikan dan tidak terlalu berbahaya, kata Savitsky.
“Penggunaan UAV Volk untuk perlindungan bandara dari drone penyusup sangat relevan sekarang, karena perlindungan ini terbatas pada metode hukum saja,” tandasnya.
Sebelumnya, mengutip ruaviation.com dari Sputnik 10 Februari, produsen teknologi pertahanan Rusia Almaz-Antey telah menyelesaikan pengujian versi yang disempurnakan dari drone pencegat baru, yang dirancang untuk menemukan dan menembak jatuh atau menabrak drone musuh secara mandiri.
Drone ini disebut mengalami peningkatan substansial atas versi UAV yang diluncurkan sebelumnya, menampilkan sistem pencari optik baru yang meningkatkan jangkauan deteksi target, dan sistem kontrol yang ditingkatkan.
Menguraikan kemampuan Volk-18 untuk operasi otonom, pejabat Almaz-Antey menjelaskan, “Sekarang, operator hanya mengkonfirmasi keputusan untuk menyerang drone musuh. Pencarian, identifikasi, pemilihan target, manuver, dan penghancuran UAV yang sebenarnya dilakukan secara independen. Di antara drone Rusia, ini adalah sistem pertama dari jenisnya.”
Untuk diketahui, memiliki dimensi 60×60 cm, Volk-18 memiliki berat lepas landas hingga 6 kg dan waktu terbang sekitar 30 menit. Persenjataannya mencakup tiga peluncur roket kecil yang menembakkan jaring ke drone musuh, menjeratnya dan menjatuhkannya. Jika gagal, drone menabrak UAV musuh, menghancurkannya di udara. (Rio/Dem)