Sabtu, Oktober 18, 2025

Saingi Produk China, Ford Siapkan Mobil Listrik Murah

Ford tengah menyiapkan langkah besar untuk memperkuat posisinya di pasar kendaraan listrik (EV) dengan membentuk tim khusus bernama Skunkworks.

Tim rahasia ini bertugas mengembangkan platform EV generasi baru yang berfokus pada efisiensi biaya dan siap menantang dominasi Tesla serta produsen asal China di segmen mobil listrik terjangkau.

Chief Executive Officer Ford, Jim Farley, mengatakan tim Skunkworks telah bekerja sejak 2021 dan beranggotakan para insinyur terbaik yang pernah terlibat dalam proyek EV dari perusahaan seperti Tesla, Rivian, hingga Lucid.

Produk pertama yang tengah dikembangkan mencakup truk ukuran menengah dan crossover kompak yang dibangun dari nol, bukan hasil adaptasi dari platform mobil bensin yang sudah ada. Berbeda dari strategi EV premium yang mengandalkan baterai besar dan mahal, Ford melalui Skunkworks justru menekankan keseimbangan antara performa dan biaya produksi.

“Baterai besar berarti harga tinggi,” ujar Farley dikutip dari InsideEvs, Sabtu (18/10/2025).

Maka itu, Ford berkomitmen menghadirkan EV dengan baterai berkapasitas sedang untuk menekan harga jual. Perusahaan menargetkan model entry-level akan dibanderol di bawah 30.000 dolar AS, atau sekitar Rp497 juta.

Untuk mendukung ambisi tersebut, Ford akan memproduksi baterai lithium iron phosphate (LFP) melalui pabrik baru di BlueOval Battery Park Michigan mulai 2026.

Fasilitas ini memiliki kapasitas hingga 20 GWh per tahun, cukup untuk memproduksi sekitar 250.000 unit EV. Teknologi baterai tersebut menggunakan lisensi dari perusahaan asal China, CATL, yang dikenal sebagai salah satu produsen baterai terbesar di dunia.

Ford menargetkan kendaraan listrik hasil proyek Skunkworks siap meluncur pada 2027. Meski begitu, perusahaan masih menimbang lokasi produksi utama untuk truk menengahnya.

Beberapa lokasi potensial antara lain EV campus di West Tennessee dan pabrik perakitan di Louisville, Kentucky. Selain itu, model EV ini juga akan dilengkapi dengan port pengisian NACS, sehingga kompatibel dengan jaringan Tesla Supercharger di Amerika Serikat. (Rio)

Related Articles

Latest Articles