Sukabumi, Demokratis
Penyambutan malam dan sekaligus memeriahkan Tahun Baru Islam 1441 Hijriyah, MUI Kota Sukabumi menggelar berbagai kegiatan Islami, yang berlangsung dari tanggal 31 Agustus – 1 September 2019. Kegiatan tersebut dipusatkan di dua tempat yaitu di dalam Masjid Agung Kota Sukabumi, di antaranya, sholat maghrib bersama, dan istighosyah. Sedangkan di Lapang Merdeka digelar kegiatan seni budaya Islam, rampak bedug, marawis, sholawatan dan puji-pujian, serta penampilan bola voli api, tabligh akbar, doa akhir dan awal tahun serta istighosah, yang dilanjutkan dengan pawai obor mengelilingi Kota Sukabumi pada 1 Muharram. Demikian menurut Sekretaris Umum MUI Kota Sukabumi Drs H Muh Kusoy di Kantor MUI Kota Sukabumi.
H Kusoy lebih rinci kepada Demokratis menuturkan, usai rangkaian kegiatan di atas dilanjutkan dengan pemberian santunan terhadap 2.000 orang anak yatim dan duafa. Anggaran yang akan diberikan kepada anak yatim dan kaum duafa merupakan hasil pengumpulan dana yang dikumpulkan dari masyarakat dan ASN melalui penyebaran kupon Infaq Muharram.
“Alhamdulillah respon dari berbagai kalangan cukup bagus sehingga sampai saat ini sudah mencapai target dan uang tersebut semuanya akan kita serahkan kepada anak yatim, bantuan modal usaha dan bantuan biaya pengobatan bagi kaum duafa yang sakit serta bantuan-bantuan lainnya,” tuturnya.
Menurutnya, berbagai kegiatan dalam rangka menyambut sekaligus memeriahkan tahun baru Islam ini, baik kegiatan yang sudah dilaksanakan, sedang berlangsung maupun yang akan dilaksanakan sampai penutupan nanti, dimaksudkan agar warga masyarakat mengetahui bahwa kita memiliki dua tahun baru yaitu Masehi dan Hijriyah/tahun baru Islam. Selain itu, juga bertujuan agar warga masyarakat memahami bagaimana ketika menghadapi tahun baru Hijriyah serta dapat membedakannya ketika menghadapi tahun baru Masehi.
“Menyambut tahun baru Hijriyah ini, kita isi dengan kegiatan kegiatan Islami seperti, berdoa, syiar Islam, istighosah, berbagi terhadap sesama serta kebaikan kebaikan lainnya, dengan target, yaitu untuk meningkatkan pemahaman-pemahaman ajaran Islam di lingkungan masyarakat secara luas sehingga Kota Sukabumi betul-betul menjadi kota santri yang beriman dan bertakwa, dan menjadi kota religius yang bermartabat dan berakhlaq mulia,” pungkasnya. (Iwan M)