Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Satgas PED Jabar Ajak Pengusaha Optimalkan Layanan Kargo BIJB

Bandung, Demokratis

Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Ekonomi Daerah (PED) Jawa Barat mengajak pengusaha dan eksportir untuk memaksimalkan pemanfaatan layanan jasa pengiriman kargo melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

“Layanan ini terbuka untuk para pelaku usaha di berbagai kelas, mulai pelaku UMKM hingga pengusaha yang bergerak di sektor manufaktur. Bisa pula dimanfaatkan oleh pengusaha di sektor pertanian, perikanan dan jasa pengiriman kargo. Mereka bisa memanfaatkan layanan ini dengan tarif yang menarik,” kata Ketua Divisi Pariwisata Telekomunikasi dan Transportasi Satgas PED Jawa Barat, Dedi Taufik, Sabtu (20/3/2021).

Dedi Taufik yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat ini menyatakan bahwa penerbangan kargo Bandara rute Kertajati-Batam dibuka sekali dalam sepekan.

“Untuk minggu depan hari Selasa 23 Maret 2021 pukul 11.00 WIB dan seterusnya setiap minggu waktunya sama. Jika ingin tahu tarif menarik yang ditawarkan bisa hubungi kontak kargo Bandara Kertajati di 0817-9295-988 atau 0812-1749-4866, ada paket murah,” kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengirimkan surat resmi kepada pemerintah pusat untuk memanfaatkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati bagi penerbangan kargo.

Hal itu dilakukan untuk mengakselerasi dan mengoptimalkan upaya pemulihan ekonomi. Berdasarkan catatan pada tahun 2019, aktivitas ekspor dari wilayah Jawa Barat mencapai 29,93 miliar dolar Amerika Serikat dan impor barang yang masuk sebesar 11,04 miliar dolar Amerika Serikat

Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menjalin kerja sama dengan PT Garuda Indonesia untuk mengembangkan industri kargo di BIJB Kertajati.

Kerja sama ini sudah ditandai dengan penerbangan perdana pesawat B737 800 NG Garuda Indonesia menuju Batam pada akhir Februari lalu.

“Saya sudah meminta Kadin Jabar dan tim pemulihan ekonomi jabar untuk menginventarisir pergerakan ekspor yang masih menggunakan point of export di bandara lain untuk dipindahkan ke BIJB,” kata Kang Emil.

Kang Emil menginginkan pemanfaatan layanan ini bisa menjangkau pasar dari wilayah Jabar bagian utara juga sebagian Jawa Tengah.

Menurutnya banyak komoditas ekspor Jawa Barat yang permintaan serta pasarnya tinggi seperti komoditas ubi yang dibutuhkan Jepang, lalu ada jahe merah oleh Singapura dan Hong Kong. (Red/Dem)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles