Jumat, September 5, 2025

SBIPE Tutup Jalan Poros Arah Banteng Makassar 4 Hari, GPPM Turun Tangan Paksa Buka Akses

Bantaeng, Demokratis

Aksi unjuk rasa Serikat Buruh Indonesia Pekerja Energi (SBIPE) memasuki hari ke-4 dengan tetap menutup jalan provinsi Bantaeng–Makassar di depan Kantor Bupati Bantaeng, Selasa (4/9/2025) sekitar pukul 10.00 WITA. Penutupan jalan yang dilakukan sejak Senin lalu menimbulkan keresahan warga serta pengguna jalan yang melintas.

Ketegangan terjadi setelah Gerakan Peduli Pembinaan Masyarakat (GPPM) Bantaeng turut menggelar aksi tandingan. Sekitar 70 orang anggota GPPM, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, dipimpin langsung oleh Ketua H. Sirajuddin, A.Ma.Pd, mendatangi lokasi untuk meminta agar massa SBIPE segera membuka jalan.

“Kasihan para pengguna jalan dan pedagang dirugikan. Bahkan kemarin ada mobil terbalik karena terpaksa memutar di jalan setapak kecil,” ungkap Sirajuddin kepada media komando di Kantor DPRD Bantaeng.

Menurutnya, aksi penutupan jalan tidak hanya merugikan masyarakat umum, tetapi juga berpotensi menimbulkan konflik sosial yang lebih besar. “Kami datang untuk mengingatkan saudara-saudara kita dari SBIPE agar tidak melakukan tindakan anarkis, apalagi pembakaran, seperti yang sempat terjadi di wilayah lain,” tegasnya.

Suasana sempat memanas dan nyaris terjadi baku pukul antar kedua kubu. Beruntung aparat keamanan dari Polres Bantaeng, TNI, dan Satpol PP yang sejak awal berjaga di lokasi berhasil memediasi dan mengamankan jalannya aksi. Setelah melalui dialog yang cukup tegang, akhirnya massa SBIPE bersedia membuka sebagian ruas jalan poros sebagai bentuk kompromi.

Meski ketegangan berhasil diredam, kondisi di sekitar Kantor Bupati Bantaeng masih dipantau ketat aparat keamanan. Hingga berita ini diturunkan, massa aksi SBIPE tetap bertahan dengan tuntutannya, sementara masyarakat berharap jalan poros segera dibuka penuh agar aktivitas lalu lintas kembali normal. (Muhammad Arianzah)

Related Articles

Latest Articles