Kabupaten Bogor, Demokratis
Sebanyak 280 orang siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cempaka, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, menerima vaksin jenis Sinovac tahap kedua, Rabu (9/3/2022).
Pelaksanaan vaksinasi bagi seluruh siswa ini merupakan instruksi dan anjuran dari Pemerintah agar anak-anak di bawah usia 12 tahun atau para peserta didik di seluruh sekolah dasar, baik negeri maupun swasta, dapat terhindar dari penyebaran Covid-19.
Kepala Sekolah SDN Cempaka Samsuri, S.Pd kepada Demokratis mengatakan, tidak semua peserta didiknya mengikuti kegiatan vaksinasi di sekolah karena ada beberapa siswa yang sudah mengikuti vaksin di luar dan juga ada karena sakit sehingga tidak dimungkinkan mengikuti vaksinasi.
“Hari ini, kami melaksanakan vaksinasi Sinovac yang kedua kepada seluruh siswa, mulai dari kelas I sampai kelas VI,” katanya.
Menurutnya, kegiatan vaksinasi ini melibatkan dua orang tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Gunung Sindur, dan juga dibantu oleh seluruh guru di SDN Cempaka yang berjumlah sebanyak 9 orang, dan dirinya sebagai kepala sekolah.
Samsuri juga mengatakan, sebanyak 44 orang siswanya yang belum menerima sertifikat vaksin. Padahal syarat untuk mengikuti PTM adalah dengan menunjukkan sertifikat vaksin pertama dan kedua.
“Pada saat pelaksanaan vaksin pertama, ke 44 orang siswa tersebut sedang dilayani oleh nakes dari pihak Puskesmas, tetapi tiba-tiba datang pihak Kepolisian dan Koramil (Babinsa dan Babinmas), yang tidak melakukan vaksinasi maupun pendataan para siswa tersebut,” tambahnya.
Namun Samsuri juga merasa ada kejanggalan dan keanehan saat ke 44 orang siswa tersebut akan divaksin tiba-tiba data mereka telah ter-update dinyatakan telah tervaksin.
“Padahal saat kami tanyakan kepada 44 orang siswa tersebut, mereka menyatakan bahwa belum divaksin, sehingga saya mengambil langkah dan kebijakan agar mereka divaksin juga. Persoalan yang terjadi adalah, ke 44 orang siswa tersebut belum menerima sertifikat vaksin sampai vaksin kedua,” urai Samsuri.
Samsuri berharap dengan diadakannya vaksin ini mudah-mudahan kesehatan anak-anak peserta didiknya dapat terjaga sehingga bisa tetap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM), dengan catatan yang sudah vaksin, karena vaksin adalah salah satu persyaratan dari PTM.
“Harapan paling utama yang diinginkan sebagai kepala sekolah, agar kami semua di sekolah ini, dapat melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) murni 100 persen,” pungkas Samsuri. (RY)