Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

SDN Pasirgintung 01 Taat Prokes: Belajar Dengan Daring dan Luring

Bogor, Demokratis

Covid-19 yang mulai menyebar di Indonesia awal bulan Maret 2020 lalu, saat ini tidak hanya berdampak terhadap masalah kesehatan, tapi juga merembet ke sektor ekonomi dan sosial, bahkan pendidikan.

Demikian juga halnya yang dialami SDN Pasirgintung 01, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor. Seperti yang disampaikan H Mad Hopi SAg, Kepala SDN Pasirgintung 0101, saat ini sejumlah orangtua murid mengalami kendala karena tidak memiliki smartphone untuk memfasilitasi anak mereka melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara online atau dalam jaringan (Daring).

“Meski demikian, pihak SDN 01 Desa Pasir Tanjung tidak mau tinggal diam begitu saja dan lasung mencari solusi dengan melakukan kegiatan belajar kelompok di rumah salah satu siswa karena murid kelas satu dan dua butuh bimbingan khusus,” katanya kepada Demokratis di ruangannya, baru-baru ini.

Menurut H Mad Hopi, orangtua yang anaknya menuntut ilmu di SDN 01 Pasir Tanjung yang memiliki smartphone hanya  60 persen, sedangkan sisanya 40 persen tidak memiliki smartphone.

“Meski demikian kedua pembelajaran melalui Daring maupun Luring tetap kami laksanakan dengan optimal sehingga tidak ada siswa-siswa yang pembelajarannya ketinggalan,” tambahnya.

Sementara saat disinggung terkait BOS Afirmasi 2020, Kepala SDN 01 Pasir Tanjung mengatakan sudah digunakan untuk membeli kebutuhan sarana pencegahan penyebaran Covid-19, seperti handsanitizer, masker, alat semprot dan tempat cuci tangan serta alat pengukur suhu tubuh.

“Dana afirmasi kita gunakan untuk biaya pemeliharaan sarana di sekolah salah satunya biaya perawatan lapangan bulu tangkis,” ungkapnya.

Ditambahkan, sejak pembelajaran belajar tatap muka tidak diperbolehkan otomatis sarana ruang kelas jarang digunakan yang berakibat lebih cepat mengalami kerusahan sehingga jika tidak disikapi akan bertambah parah.

“Saat ini kondisi bangunan dan ruang kelas termasuk juga kamar mandi/WC kurang memadai dengan jumlah siswa 300 murid. Meski demikian kami sudah mengusulkan baik secara kedinasan maupun melalui Musrenbang sehingga pembangunan maupun renovasi dapat secepatnya terealiasi,” harapnya. (Rahmat)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles