Minggu, Juni 15, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sejara Hari Pelaut Sedunia

Sebagai negara kepulauan dan maritim, banyak masyarakat Indonesia yang menggantungkan mata pencahariannya dengan sumber daya alam yang terdapat di laut. Di mana para nelayan berlayar ke tengah laut untuk mencari berbagai produk laut yang kemudian dapat dijual. Mulai dari beragam jenis ikan, udang, kepiting, cumi-cumi, dan aneka hewan laut lainnya.

Dalam hal ini, dapat dikatakan bahwa para nelayan mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Di mana nelayan menjadi salah satu pemasok produksi bahan makanan yang dikonsumsi masyarakat sehari-hari. Tanpa nelayan, tentu kebutuhan pangan di Indonesia menjadi terbatas.

Pentingnya peran nelayan dan para pelaut ini kemudian diabadikan dalam sebuah peringatan tahunan yang disebut Hari Pelaut Sedunia. Peringatan ini diadakan setiap tanggal 25 Juni di seluruh dunia. Tentu ini menjadi salah satu peringatan penting di Indonesia mengingat banyak masyarakat Indonesia yang berprofesi sebagai nelayan dan pelaut yang mendukung perekonomian negara.

Tepat di hari ini, penting bagi masyarakat Indonesia secara umum untuk mengetahui sejarah Hari Pelaut Sedunia, dan berbagai alasan lain mengapa ini menjadi salah satu peringatan penting.

 

Sejarah

Untuk memperluas wawasan mengenai peringatan Hari Pelaut Sedunia, bisa dimulai dari sejarahnya. Hari Pelaut Sedunia pertama kali dirayakan pada tahun 2011, menyusul penetapan resolusi yang diadopsi oleh Konferensi Para Pihak pada Konvensi Internasional tentang Standar Pelatihan, Sertifikasi, dan Pengawasan untuk Pelaut (STCW), 1978, yang diadakan di Manila, Filipina pada tahun 2010.

Sejak saat itu, Hari Pelaut telah dimasukkan dalam daftar tahunan Peringatan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada tahun 2011, perayaan tersebut hanya berbentuk kampanye online, di mana International Maritime Organization (IMO) meminta semua orang untuk menyuarakan dukungan mereka melalui jejaring sosial.

Kampanye ini juga mengajak orang-orang di seluruh dunia untuk mengucapkan ‘terima kasih pelaut’ di berbagai platform. Mulai Facebook, melalui tweet, dengan memposting video di YouTube, berdiskusi di LinkedIn, atau bahkan menulis blog yang menginspirasi.

Peringatan ini menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk memberikan penghormatan kepada 1,5 juta pelaut dunia atas kontribusi unik dan sering diabaikan bagi kesejahteraan masyarakat secara umum. Berbagai ucapan, penghargaan, dan interaksi yang dilakukan melalui internet, menjadi simbol rasa hormat dan terima kasih kepada pelaut di mana pun.

Jangkauan universal media sosial akan meningkatkan kesadaran akan peran vital para pelaut dalam ekonomi dunia dan dalam banyak hal, termasuk pembangunan berkelanjutan, perdagangan dunia dengan aman dan efisien. ***

Related Articles

Latest Articles