Potret Kota Batavia pada masa kolonial Belanda. Terlihat beberapa perahu yang parkir di kanal-kanal kecil di tengah kota Batavia. Suasana ini sama persis dengan tata letak kota yang ada di Eropa. Foto: Ist/Net
Sejarah Batavia tahun 1800-an ternyata banyak ditulis oleh kalangan sejarawan Barat. Orang-orang kulit putih itu menemukan data-data menarik mengenai Batavia yang belum banyak diketahui khalayak umum.
Seperti halnya, kota Batavia yang sekarang Jakarta itu pernah mendapat julukan sebagai kota terbesar dan terkaya di Hindia Belanda.
Pada tahun 1800-an, orang kolonial menempati Batavia sebagai tempat bermukim yang nyaman. Kemudian karena letaknya yang strategis dengan jalur perdagangan dunia, akhirnya Batavia dijadikan sebagai pusat pemerintahan kongsi dagang Hindia Timur atau VOC pada tahun 1600-an.
Namun seiring dengan runtuhnya kongsi dagang Hindia Timur tersebut, Batavia kemudian diambil alih oleh pemerintah Induk Belanda dibawah pemerintahan Hindia Belanda.
Kota ini banyak disinggahi oleh orang-orang asing yang berasal dari semua sudut mata angin Nusantara. Tak jarang orang asing yang pernah datang ke kota ini terkesan begitu nyaman dan indah.
Lalu apa saja penyebab kota ini pernah dijuluki sebagai kota terbesar dan terkaya di Hindia Belanda. Sejarawan Eropa mencatatnya sebagai berikut.
Dibangun dengan Arsitektur Mewah ala Eropa
Penyebab pertama yang sering menimbulkan kesan menarik orang untuk berkunjung ke Batavia tahun 1800-an adalah arsitektur bangunan yang disesuaikan dengan gaya di Eropa barat khususnya Belanda.
Sebagaimana yang disebutkan oleh John Joseph Stockdale dalam bukunya berjudul “Sejarah Tanah Jawa” (2014: 272), kota ini dialiri oleh kanal-kanal kecil yang terkesan mewah.
Selain dialiri dengan kanal-kanal kecil yang mewah, kota ini juga sering dijumpai oleh para pelaut luar negeri dengan kondisi kapal yang relatif berukuran besar.
Tak jarang pemandangan ini menyulap mata orang asing yang sedang menikmatinya. Mereka berasa ada di dua dunia, yaitu Eropa dan Asia.
Perpaduan budaya yang sangat jarang ditemui di negara asalnya Eropa menjadi daya tarik untuk menyebut kota ini dengan julukan kota terbesar dan terkaya di Hindia Belanda.
Jadi Pusat Ibu Kota Hindia Belanda
Karena memiliki daya tarik yang kuat untuk dikunjungi oleh berbagai orang dari dunia luar, maka Batavia juga ditetapkan menjadi pusat ibu kota untuk Hindia Belanda.
Perencanaan ibu kota di Batavia juga bukan tanpa alasan, sebab Batavia saat itu sangat strategis untuk mengatur pemerintahan negara.
Adapun Batavia saat itu sudah menghasilkan pejabat-pejabat penting untuk menjabat pada kedudukan tertentu di Hindia Belanda. Akhirnya di bawah komando Gubernur Jenderal, maka ditetapkanlah 12 anggota perencanaan jabatan untuk dijadikan sebagai pemimpin daerah kekuasaan Hindia Belanda.
Kota Pencipta Strategi Perang
Batavia juga dianggap sebagai salah satu kota yang paling modern yang pernah ada di Hindia Belanda. Segala peradaban lahir termasuk latihan pencipta strategi perang yang baik di Hindia Belanda.
Selain itu, Batavia telah melahirkan pentolan-pentolan pejabat yang berpengalaman dalam hal strategi perang. Para pentolan ini kemudian membentuk dewan perang guna mempertahankan wilayah kekuasaan dari musuh-musuh di luar Batavia.
Memiliki Tingkat Perekonomian yang Tinggi
Kota ini juga disebut-sebut memiliki tingkat perekonomian yang tinggi. Hal ini disebabkan oleh faktor perdagangan di Batavia yang cukup ramai dan beragam. Segala jenis keperluan produksi untuk dijual ataupun untuk dipakai akan mudah dijumpai di kota ini.
Inilah salah satu faktor pendorong perekonomian yang stabil di Batavia. Bahkan saking kayanya kota ini, pemerintah pusat di Batavia sampai mencetak alat pembayaran khusus berbentuk uang logam. Uang logam tersebut hanya bisa dipakai di wilayah Batavia saja. Hal ini diawasi dan disetujui langsung oleh Gubernur Jenderal yang saat itu berkuasa di Hindia Belanda.
Kota yang Paling Dihormati
Sejarawan asing juga mencatat kota Batavia sebagai wilayah satu-satunya yang paling dihormati di Hindia Belanda. Tidak saja dihormati oleh penduduk setempat atau pengunjung dalam negeri, melainkan dihormati pula oleh bangsa luar seperti India dan beberapa bagian dari bangsa Eropa.
Bahkan bangsa luar yang berasal dari India pernah menanam saham perusahaan pada bangsa Eropa yang ada di Batavia untuk berdagang komoditas yang paling laris di Hindia Belanda. Maka dari itu bangsa India paling menghormati kota ini karena jasa-jasanya bagi para pedagang India yang ada di Hindia Belanda.
Berjasa dalam Perputaran Ekonomi di Hindia Belanda
Kota Batavia sangat berjasa dalam pembangunan ekonomi di Hindia Belanda. Kota ini secara tidak langsung sudah menjadi wilayah pemasok kehidupan yang lebih modern dan menyebar ke berbagai wilayah di dalam negeri maupun di luar negeri.
Berbagai bahan pokok seperti beras, sarang burung walet dari pantai selatan Jawa, dan emas, serta intan berlian lainnya, telah membantu dunia luar untuk merespon perkembangan zaman yang semakin maju.
Dari uraian sejarah Batavia tahun 1800-an itulah kita tahu berbagai faktor paling penting mengapa Batavia pernah mendapat julukan sebagai kota terbesar dan terkaya di Hindia Belanda. ***