Hari Buku Anak Sedunia diperingati setiap 2 April. Tujuan Hari Buku Anak Sedunia adalah untuk menginspirasi kecintaan membaca dan menarik perhatian anak agar mau membaca buku.
Momentum Hari Buku Anak Sedunia menjadi waktu yang tepat untuk lebih mengenalkan buku kepada anak.
Apalagi saat ini sudah ada beberapa lembaga atau komunitas yang giat mengkampanyekan program peningkatan literasi anak. Terkhusus di Indonesia, ada lembaga negara bernama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang bertugas menginisiasi Gerakan Literasi Nasional.
Negara-negara Eropa dan Amerika sering mengadakan event untuk merayakan Hari Buku Anak Sedunia. Program yang diadakan seperti mendongeng dan membaca buku anak bersama penulisnya.
Peran orang tua sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kecintaan anak pada buku. Beberapa caranya adalah dengan mengajak anak ke perpustakaan untuk membaca buku anak bersama.
Terdapat dua cara yang bisa digunakan untuk mengenalkan buku pada anak adalah dengan membantu semua anak menjadi pemilik buku atau dengan kata lain membeli buku, dan mendukung kegiatan anak untuk giat membaca.
Lembaga bernama National Literacy Trust yang ditugaskan oleh World Book Day berfungsi mengevaluasi dampak pelaksanaan Hari Buku Sedunia terhadap ketertarikan anak usia 8 hingga 11 tahun untuk membaca. Hasilnya menunjukkan bahwa Hari Buku Sedunia mampu menyambut anak-ana untuk tertarik dengan dunia literasi.
Sejarah Hari Buku Anak Sedunia
Hari Buku Anak Sedunia dicetuskan oleh organisasi internasional yang bernama IBBY (International Board of Books for Young People) pada tahun 1966.
Penetapan Hari Buku Anak Sedunia berdasarkan ulang tahun Hans Christian Andersen. Ini merupakan wujud apresiasi atas kontribusi Hans dalam dunia literasi anak.
Ia adalah seorang penulis cerita anak sekaligus pendongeng yang berasal dari Denmark. Bahkan ia mendapat gelar Bapak Dongeng Dunia.
Hans banyak menulis karya terkenal, seperti buku Penjual Korek Api, Legenda Putri Duyung, dan Si Itik Buruk Rupa. Karya-karyanya sangat mendunia dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.
Tokoh yang sering disebut sebagai Bapak Dongeng Dunia ini lahir di Denmark pada 2 April 1805. Latar belakang keluarga Hans adalah keluarga ekonomi bawah. Ayah Hans bekerja sebagai pembuat sepatu, sedangkan ibunya bekerja mencucikan baju tetangga.
Hans mulai menulis sejak belia. Ia menunjukkan ketertarikan pada cerita anak dan dongeng. Saat remaja, Hans mendapatkan beasiswa dari pemerintah untuk melanjutkan studi dan memulai kariernya sebagai penulis. Ketika berkuliah Hans terlebih dahulu menulis naskah drama dan puisi.
Kendati demikian, akhirnya ia banyak menulis buku anak. Awalnya karya yang ia buat tidak mendapatkan respons baik dari masyarakat. Namun, ide buku anak yang otentik membuat karyanya dikenal hingga saat ini.
Sementara perayaan Hari Buku Anak Sedunia pada tahun 2022 ini disponsori oleh Kanada dengan tema “Stories are wings that help you soar every day”.
Setiap tahun, negara yang menjadi sponsor Hari Buku Anak Sedua selalu berbeda. Negara yang menjadi sponsor bakal memutuskan tema dan mengundang penulis terkemuka dari negara tuan rumah untuk menulis pesan kepada anak-anak di dunia dan ilustrator terkenal untuk merancang poster.
Bahan-bahan ini digunakan dalam berbagai cara untuk mempromosikan buku dan membaca kepada anak-anak di seluruh dunia. ***