Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sejarah Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional

Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional diperingati setiap tanggal 5 November.

Tujuan diperingatinya Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional ini adalah upaya agar perlindungan dan pelestarian flora dan fauna lebih meningkat.

Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional juga memiliki tujuan menumbuhkan dan mengingatkan pentingnya puspa dan satwa dalam kehidupan masyarakat.

Dikutip dari berbagai sumber, sejarah peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional ini mulai dibicarakan ketika Soeharto menjabat sebagai Presiden.

Presiden Soeharto menandatangi Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 4 Tahun 1993.

Dalam keputusan tersebut, ada tiga macam satwa yang mewakili dari darat, air dan udara yang dinyatakan sebagai satwa nasional.

Tiga satwa tersebut yaitu:

  1. Komodo (Varanus komodoensis), sebagai satwa nasional
  2. Ikan Siluk Merah (Sclerophages formosus), sebagai satwa pesona
  3. Elang Jawa (Spizaetus bartelsi), sebagai satwa langka.

Kemudian, ada tiga jenis bunga yang juga mewakili bunga nasional seperti:

  1. Melati (Jasminum sambac), sebagai puspa bangsa
  2. Anggrek bulan (Palaenopsis amabilis), sebagai puspa pesona
  3. Padma Raksasa (Rafflesia arnoldi), sebagai puspa langka

Adapun pesan dalam Kepres tersebut meminta kementerian yang terkait untuk menyusun suatu langkah strategis, agar dapat mewujudkan kepedulian terhadap bunga dan satwa di kalangan masyarakat.

Di dalam Kepres juga menyampaikan pesan lainnya, yakni meningkatkan perlindungan serta upaya pelestarian ekosistem, habitat, populasi ataupun kegiatan penelitian dan pengembangan satwa serta bunga nasional. ***

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles