Hari Ibu di Amerika Serikat jatuh pada Minggu, 8 Mei tahun ini. Lalu bagaimana asal-usul sejarah Hari Ibu tersebut?
Tradisi dan sejarah Hari Ibu di Amerika Serikat bermula tepat sebelum dimulainya Perang Saudara Amerika (12 April 1861-9 April 1865), aktivis sosialis Ann Reeves Jarvis dari West Virginia memprakarsai “Klub Kerja Hari Ibu” untuk meningkatkan kondisi kesehatan dan sanitasi di kota-kota setempat.
Jarvis melahirkan antara 11 dan 13 anak selama 17 tahun, dengan hanya empat yang bertahan hingga dewasa dan yang lainnya meninggal karena berbagai penyakit seperti campak, demam tifoid, dan Dipteri. Dalam pertemuan klub, Jarvis bertujuan untuk mendidik keluarga tentang perawatan anak terutama menargetkan wanita lokal karena tingginya tingkat kematian dini pada saat itu.
Klub tersebut kemudian berkembang dan menjadi menjadi kekuatan pemersatu di wilayah negara yang masih terpecah karena Perang Saudara. Kemudian pada tahun 1868, Jarvis mengadakan Friendship Mother Day yang bertujuan untuk mempromosikan perdamaian.
Selanjutnya pada tahun 1870 Julia Ward menulis tentang proklamasi Mother Days. Proklamasi itu berisi yang mengajak para ibu untuk bersatu dalam mempromosikan perdamaian dunia.
Pada tahun 1873 Howe mengkampanyekan “Hari Perdamaian Ibu” yang akan dirayakan setiap 2 Juni.
Sedangkan, pionir Mothers Day lainnya yaitu Juliet Calhoun Blakely seorang aktivis yang mengilhami Mothers Day di Michigan tahun 1870-an. Juliet saat itu dibantu oleh Mary Towles dan Frank Hering untuk merayakan Mother Day pada akhir abad 19.
Anna Jarvis lalu merubah Mothers Day menjadi hari libur nasional. Liburan Mothers Day diresmikan setelah kematian ibunda Anna pada tahun 1905. Anna Jarvis memahami Hari Ibu sebagai cara untuk menghormati pengorbanan yang dilakukan ibu untuk anak-anak mereka.
Meskipun negara terpecah di tengah perang, Jarvis berhasil menyatukan wanita di sekitar pertemuan klub ini dan bahkan mempromosikan rekonsiliasi antara tentara yang berperang tanpa membeda-bedakan pihak.
Mengikuti jejak ibunya, Anna Jarvis berusaha keras untuk mempromosikan tujuan bersama mereka dan berhasil menjadikan Hari Ibu sebagai hari libur resmi, dengan Presiden Woodrow Wilson menandatangani dekrit tersebut. Belum menikah seumur hidupnya dan tidak memiliki anak, dia berpendapat bahwa liburan Amerika bias dan umumnya memuji prestasi pria. Anna membela bahwa hari istimewa ini akan menjadi hari yang menghormati wanita dan ibu. ***