Masa-masa penjajahan memang dialami oleh sebagian besar negara-negara kecil yang ada di dunia. Di mana negara-negara besar dengan berbagai kekuatan yang dimiliki, mulai menduduki dan menguasai negara-negara jajahan. Mengambil sumber daya alam, memberlakukan biaya pajak yang tidak beralasan, hingga melakukan kerja paksa.
Meskipun lebih banyak dialami oleh negara-negara kecil, namun terdapat negara besar yang ternyata pernah menjadi korban penindasan kekuasaan bangsa lain. Tidak lain adalah Amerika Serikat. Berdasarkan sejarah, bangsa Paman Sam ini pernah mendapatkan penindasan dari koloni kerajaan Inggris Raya pada tahun 1776.
Ketidakadilan yang dilakukan pasukan Inggris pada Amerika ini memunculkan gerakan pemberontakan. Hingga akhirnya, bangsa Amerika mendeklarasikan kemerdekaan pada 4 Juli 1776. Tepat pada hari ini, seluruh masyarakat Amerika merayakan hari kemerdekaannya setiap tahun, yang kini telah memasuki usia ke-246.
Berbagai tradisi dilakukan oleh masyarakat Amerika dalam merayakan hari kemerdekaannya. Mulai dari gelaran festival, konser, pertunjukan kembang api, hingga menjadi momen untuk berkumpul dengan keluarga. Tentu menarik untuk mengetahui berbagai kebiasaan atau tradisi bangsa lain dalam merayakan hari ulang tahun kemerdekaannya.
Sejarah
Seperti disebutkan sebelumnya, 4 Juli merupakan hari libur federal bagi masyarakat Amerika Serikat karena bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaannya. Sebab, pada 4 Juli tahun 1776 di masa lampau, bangsa Amerika berhasil mendeklarasikan diri, menjadi bangsa yang merdeka dari penjajahan kerajaan Inggris Raya.
Peringatan ini bermula dari adanya kebijakan “Pajak tanpa Perwakilan”, di mana masyarakat Amerika dipaksa membayar pajak kepada Raja Inggris George III meskipun tidak memiliki perwakilan di Parlemen Inggris. Kebijakan ini kemudian memunculkan tensi panas antara bangsa Amerika dengan pasukan Inggris.
Pada 19 April 1775, adalah awal di mana gerakan Revolusi Amerika dimulai. Bangsa Amerika mulai melakukan berbagai pemberontakan untuk mendapatkan kembali haknya. Adanya reaksi ketidakpuasan ini, membuat negara Inggris mengirimkan pasukannya untuk memadamkan tensi pemberontakan. Berbagai upaya dilakukan kolonis untuk menyelesaikan krisis tanpa konflik militer terbukti tidak membuahkan hasil.
Pada 11 Juni 1776, Kongres Kontinental Kedua Koloni bertemu di Philadelphia dan membentuk sebuah komite yang tujuan utamanya adalah merancang sebuah dokumen yang secara resmi akan memutuskan hubungan Amerika dengan Inggris Raya.
Pada 2 Juli 1776, Kongres Kontinental Kedua telah memutuskan untuk merdeka dari Inggris. Dua hari kemudian, pada 4 Juli 1776, Kongres menyetujui rancangan akhir Deklarasi Kemerdekaan, yang telah dirancang oleh Thomas Jefferson (pada bulan Juni) dan diedit oleh John Adams dan Benjamin Franklin.
Pada 8 Juli, pembacaan umum Deklarasi berlangsung di Pennsylvania State House (sekarang Independence Hall) di Philadelphia, Pennsylvania. Kemudian pada hari yang sama, pembacaan lain dilakukan di Trenton, New Jersey, dan Easton, Pennsylvania. Pencetak John Dunlap membuat sekitar 200 eksemplar untuk menyebarluaskan informasi penting ini kepada masyarakat Amerika.
Namun, baru pada 2 Agustus 1776, Deklarasi tersebut ditandatangani secara resmi. John Hancock, presiden Kongres, adalah yang pertama dari 56 delegasi yang menandatangani versi yang diperbesar ini, menulis dengan huruf besar dan tebal. ***