Senin, September 30, 2024

Sejarah Hari Kontrasepsi Dunia

Setiap 26 September diperingati sebagai Hari Kontrasepsi Dunia (WCD). Mengutip dari laman resmi WHO, WCD diperingati untuk memberi perhatian hak semua pasangan dan individu dalam memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab mengenai jumlah serta jarak kelahiran anak mereka.

Peningkatan akses ke kontrasepsi murah dan pemanfaatannya melalui program keluarga berencana, menurut WHO, telah mengurangi kehamilan berisiko tinggi; kematian ibu dan anak; kehamilan remaja dan tidak direncanakan; dan peningkatan kesehatan serta gizi anak.

Salah satu alat kotrasepsi yang umum digunakan adalah kondom. Kondom telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Dari awal, kondom telah digunakan sebagai metode pengendalian kelahiran dan sebagai tindakan perlindungan terhadap penyakit menular seksual (PMS).

Sebelum pil kontrasepsi dikenal, kondom merupakan metode pengendalian kelahiran paling populer di dunia barat. Pro-kontra pun selalu menyertai perjalanan sejarah kondom.

Namun jauh sebelum itu, kontrasepsi sudah digunakan sejak zaman Mesir Kuno dan Mesopotamia. Dikutip dari Pandia Health, tata cara pembuatan alat kontrasepsi pertama kali ditemukan dalam gulungan papirus yang berasal dari masa Mesir Kuno dan Mesopotamia.

Dalam gulungan itu disebutkan pembuatan alat kontrasepsi dilakukan dengan memanfaatkan madu, daun akasia dan juga serat yang digunakan sebagai alat penutup serviks agar sperma tak masuk ke rahim.

Orang Mesir Muno juga memperpanjang pemberian ASI kepada anak mereka dari yang seharusnya selesai di usia 2 tahun menjadi 3 tahun. Hal ini, dipercaya bisa mengendalikan kehamilan.

Mereka juga melakukan mencoba penggunaan alat kontrasepsi ke hewan. Tepatnya ke unta betina dengan memasukan kerikil ke dalam rahim hewan tersebut.

Hal ini dilakukan untuk melihat apakah hal tersebut benar bisa mencegah kehamilan dan bisa diterapkan kepada manusia di kemudian hari.

Praktik pada unta ini disebut menjadi asal usul IUD yang digunakan saat ini.

Pada masa Mesir Kuno, kondom juga sudah mulai digunakan. Namun, pada awalnya kondom sebenarnya dibuat bukan untuk mencegah kehamilan seperti alat kontrasepsi lain yang lebih dulu muncul.

Kondom justru dibuat untuk mencegah terjadinya penularan penyakit akibat hubungan seksual.

Pada tahun 1800-an, alat kontrasepsi digunakan karena para suami kasihan terhadap istri mereka yang terlalu sering hamil. Faktor ekonomi juga jadi alasan.

Saat itu, para suami menggunakan cara yang cukup ekstrem berkaitan dengan alat kontrasepsi. Mereka memasukan daun-daunan tertentu ke dalam vagina istrinya demi mencegah kehamilan.

Kini dunia farmasi berhasil mengembangkan ramuan dan obat-obatan lain hingga menjadi pil KB.

Dan jika di negara lain alat kontrasepsi mulai dikenal sejak satu abad lalu, penggunaan alat kontrasepsi di Indonesia baru dikenal pada 1950-an.

Tak berbeda dengan para suami di luar negeri, alat kontrasepsi di Indonesia juga dimaksudkan untuk mencegah risiko kematian istri dan anak akibat terlalu sering hamil dan melahirkan.

Saat ini pengguna alat kontrasepsi di Indonesia per Agustus 2021 sebanyak 1.009.527 orang. ***

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles