Jumat, September 20, 2024

Sejarah Hari Penyu Sedunia

Hari Penyu Sedunia diperingati setiap tanggal 23 Mei setiap tahunnya. Organisasi nirlaba American Tortoise Rescue (ATR) adalah penggagas dan penyandang sponsor perayaan Hari Penyu Sedunia ini. Lantas, bagaiamana sejarah Hari Penyu Sedunia?

Sederhananya, Hari Penyu Sedunia bertujuan untuk mengingatkan semua orang tentang pentingnya melindungi semua spesies kura-kura dan penyu. Pasalnya, binatang penyu termasuk jenis fauna yang dilindungi karena langka dan terancam punah.

American Tortoise Rescue (ATR) sendiri didirikan pada 1990 oleh Susan Tellem dan Marshall Thompson, yang merupakan pencetus Hari Penyu Dunia. ATR mengkampanyekan perlakuan layak terhadap semua hewan, terkhusus kura-kura dan penyu.

Dari kegiatan yang dilakukan oleh ATR, sejak 1990, mereka berhasil menyelamatkan 4.000 lebih kura-kura serta penyu di penangkaran.

Hari Penyu Sedunia yang diperingati pertama kali 2000 ini digagas karena berkurangnya populasi penyu yang hidup di laut, bahkan beberapa jenis terancam punah.

Mengapa peringatan Hari Penyu Sedunia dipilih pada Mei? Hal ini disebabkan bahwa Mei adalah waktu paling sibuk dalam siklus hidup penyu, hewan yang diperkirakan telah hidup di perairan lepas sejak 180 juta tahun lalu.

 

Tema 2022

Tema yang dipilih untuk peringatan Hari Penyu Sedunia tahun 2022 adalah ‘Shellebrate’, sekaligus merayakan hari jadi ke-22 sejak pertama kali digelar pada tahun 2000 silam.

Jutaan pecinta kura-kura dan penyu di berbagai penjuru dunia seperti Amerika, Kanada, Inggris, India dan Australia serta banyak negara lain akan melakukan perayaan dengan kegiatan pendidikan, penggalangan dana, berkumpul, melepaskan anak penyu ke laut, memakai kaos dengan tema penyu serta berbagai kegiatan lainnya.

Tema ‘Shellebrate’ tahun ini bertujuan untuk mendorong penonton di seluruh dunia untuk melihat penyu lebih dari sekedar hewan biasa.

“Makhluk hidup ini adalah makhluk luar biasa yang hidup lebih lama dari dinosaurus dan hidup 25, 50, 100 tahun atau lebih,” kata Tellem, dilansir laman World Turtle Day.

“Mereka merasakan kebahagiaan dan rasa sakit, menunjukkan rasa humor yang sebenarnya, serta kasih sayang. Kura-kura memiliki kepribadian seperti anjing dan kucing,“ lanjutnya.

“Ketika mereka dibiarkan hidup liar di lingkungan yang aman di suaka, mereka mencari makan, melakukan hal-hal lucu seperti berjalan mundur atau membunyikan klakson, dan yang paling penting, memiliki hubungan dengan penyu lain, kadang-kadang berkembang biak,” pungkasnya.

Walau bisa bertahan 200 juta tahun, namun hewan ini justru hampir punah akibat penyelundupan, perusakan habitat, perubahan iklim, perdagangan hewan dan dikonsumsi.

Sekitar 61 persen penyu di seluruh dunia terancam atau sudah punah. Menurut para ahli, penyu adalah kelompok utama vertebrata yang paling terancam, lebih dari burung, mamalia, dan ikan. Tellem mengatakan inilah mengapa pendidikan sangat penting di setiap negara secara global. ***

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles