Sepekan hari terakhir, berita internasional dipenuhi berbagai peristiwa. Mulai dari vaksin virus korona (Covid-19), meningkatnya angka infeksi covid-19 di Asia Selatan, hingga yang baru-baru ini terjadi, kekerasan terhadap warga Palestina oleh Israel.
Kasus yang terakhir tidak pernah berhenti sejak lama dan akan terus berlanjut jika Israel tetap ngotot ‘menguasai’ wilayah Palestina menjadi milik mereka. Bentrokan kali ini terjadi di wilayah Sheikh Jarrah dan Kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem.
Ketegangan di Sheikh Jarrah dipicu ancaman penggusuran terhadap sejumlah keluarga Palestina. Sementara itu, bentrokan di Kompleks Masjid Al-Aqsa dipicu penyerbuan pasukan Israel terhadap masyarakat Palestina yang baru selesai menunaikan salat Isya dan Tarawih.
Kawasan Palestina pada masa lalu dikenal sebagai Kanaan, Yudea dan Tanah Suci. Pada tahun 1000-586 Masehi, Palestina adalah negara yang menjadi jajahan Babilonia, Persia, Macedonia dan beberapa kerajaan Yunani. Baru pada tahun 636 Masehi, wilayah ini mulai berada di bawah kekuasaan Islam, berdasarkan buku Sejarah Timur Tengah Jilid 2 karya Isawati.
Di era modern, awal konflik Palestina dan Israel terjadi pasca Perang Dunia I. Kala itu, Inggris sebagai pemenang Perang Dunia I memberikan wilayah kepada bangsa Yahudi melalui Deklarasi Balfour (1917). Dari peristiwa ini, bangsa Yahudi menganggap bahwa kawasan Palestina adalah tanah air mereka.