Jumat, November 22, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sejarah Korps Marinir TNI

Hari ini, 15 November adalah peringatan HUT Korps Marinir Indonesia TNI Angkatan Laut ke-76. Di balik itu Korps Marinir TNI memiliki sejarah panjang dengan berbagai prestasi dan kebanggaan yang telah diukir.

Cikal bakal pasukan infanteri TNI AL ini bermula dari Corps Mariniers yang dibentuk pada Pangkalan IV Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) Tegal tepat pada tanggal 15 November 1945. Korps Marinir atau yang lebih dikenal dengan Baret Ungu ini mungkin tak banyak yang tahu pada mulanya korps ini dijadikan bagian dari TNI Angkatan Darat (AD).

Marinir mulanya dibentuk sebagai “pendidikan” para pelaut Indonesia yang tergabung di ALRI agar bisa bertempur di darat dalam keadaan darurat.

Kebanyakan instruktur Marinir kala itu merupakan lulusan dari sekolah pelayaran. Di tengah-tengah masa revolusi, tepatnya pada 17 Maret 1948 sempat terjadi yang namanya “Re-Ra” alias Reorganisasi dan Rasionalisasi.

Saat itu, karena Korps Marinir dari Pangkalan Tegal ini sudah banyak pengalaman tempur di darat, maka pemerintah memutuskan untuk memisahkannya dari TNI AL. Barulah pada 9 Oktober 1948 terbit Surat Keputusan No. A/565/1948 dari Menteri Pertahanan. Isi surat itu berisi penetapan pembentukan Korps Komando di lingkungan TNI AL (KKO AL). Kendati begitu, penerimaan personelnya baru dilakukan pasca-Konferensi Meja Bundar (KMB) pada 1949.

Dari seluruh personel KKO AL yang tercatat pada 1950, sebanyak 90 persen merupakan mantan Corps Mariniers Pangkalan IV Tegal. Karena itu lah eksistensi Corps Mariniers yang dibentuk 15 November 1945 disebut sebagai cikal bakal Korps Marinir TNI AL saat ini.

Mengutip laman resmi Marinir, dalam rangka ikut serta menjaga ketertiban dunia, Korps Marinir terlibat aktif sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB sejak tahun 1960 sampai sekarang antara lain : Kontingen Garuda II dan III (UNOC) di Kongo (1960-1961).

Selain itu ada juga Kontingen Garuda IV, V, VI, VII di Vietnam (1973–1975), Kontingen Garuda VIII di Timur Tengah (1978), hingga MINUSTAH XXXII-C/Haiti, MONUSCO XX-K/Kongo dan YONKOMPOSIT XXXV-UNAMID. ***

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles