Bagi penggemar sepakbola, berlangsungnya Piala Eropa atau Euro tentu tak akan dilewatkan begitu saja.
Dalam kompetisi terakbar tingkat Eropa itu, sejumlah bintang lapangan hijau pun turun laga dan mewarnai pertandingan Euro.
Kualitas yang pertunjukkan dalam Euro tak akan kalah dengan pentas paling akbar di dunia, FIFA Piala Dunia.
Namun sudah tentu, dalam Euro tidak dapat disaksikan gaya laga benua lain seperti timnas-timnas Afrika yang berduel seperti gladiator atau Amerika Latin yang seperti menjadikan lapangan hijau sebagai lantai dansa.
Sudah pahamkah semua penggemar Euro Cup tentang sejarah terbentuknya kompetisi paling akbar di Benua Biru itu?
Disarikan dari sejumlah sumber, Piala Eropa tidak dapat dipisahkan dari sosok Henri Delaunay. Orang Perancis ini mengusulkan kompetisi tingkat benua Eropa, disebut Piala Eropa. Usulan dicetuskan di tahun 1927.
Saat itu gagasan Delaunay meredup, dikalahkan eforia penyelenggaraan Piala Dunia, FIFA World Cup yang pertama di Uruguay tahun 1930.
Delaunay memiliki momentum emas untuk menggulirkan kembali gagasannya, setelah Delaunay menjadi Sekretaris Jenderal Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa (UEFA).
Namun sebelum berhasil mewujudkan gagasannya, Delaunay keburu meninggal dunia.
Rupanya kematian Delaunay justru menyadarkan UEFA tentang gagasan cemerlang pria itu. Maka di tahun 1957 UEFA menggelar turnamen sepakbola bagi negara-negara di Eropa justru untuk mengenang Delaunay.
Gelaran awal event tersebut bernama European National Cup. Nama Henri Delaunay dijadikan nama trofi kejuaraan itu.
Di masa awal Europian National Cup diikuti 17 negara dan Uni Soviet menjadi pemenang pertama, tahun 1958.
Sejak itu Euro Cup digelar tiap empat tahun sekali. Penyelenggaraan Euro 2020 digeser setahun karena pandemi Covid-19.
Seharusnya Euro 2020 digelar pertengahan Juni hingga pertengahan Juli tahun 2020. Namun karena berjangkit pandemi Covid-19, Euro 2020 digelar sejak pertengahan Juni 2021 hingga pertengahan Juli 2021. ***