Sabtu, November 23, 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sejarah Singkat Dinasti di Tiongkok

Tiongkok merupakan salah satu negara yang memiliki peradaban tertua yang berkelanjutan di dunia. Tiongkok juga memiliki banyak banyak dinasti yang kuat dan sangat berdampak pada sejarah global. Berikut inilah tiga dinasti terbesar di Tiongkok.

 

Dinasti Han

Dinasti Han memerintah Tiongkok selama empat abad, sejak 206 SM sampai 220M. Dinasti ini mampu mempertahankan birokrasi dan militernya melalui sistem perpajakan yang lebih efisien. Selain itu, Dinasti Han juga menciptakan monopoli besi dan garam untuk mendapatkan lebih banyak pendapatan. Hingga tahun 2014, Tiongkok masih mendapatkan keuntungan dari monopoli ini.

Keuntungan yang telah didapatkan Dinasti Han digunakan untuk memperluas batas-batas Tiongkok dari lembah Sungai Kuning hingga ke tempat yang kini disebut dengan Tiongkok Selatan. Tiongkok Selatan telah membawa banyak hal baik bagi negara Tiongkok, karena Tiongkok Selatan mendukung populasi melalui pertanian padi, perkembangan sosio-politik Tiongkok pun juga makin membaik berkatnya,

Meski begitu, Tiongkok memiliki masalah yang tidak kunjung selesai, yaitu para nomaden yang berada di utara. Pelecehan dan serangan yang terus dilontarkan oleh mereka menjadi awal dari pembangunan Tembok Besar Tiongkok selama Dinasti Qin.

Sedangkan saat Dinasti Han, Tiongkok berusaha mengepung musuh-musuhnya yang menyebabkan ekspedisi ke barat menuju Xinjiang dan Asia Tengah saat ini. Proses ini dianggap membuka wawasan mereka mengenai peradaban lain. Masyarakat Tionghoa merasa terkejut dengan perkembangan ini, karena sampai saat itu, mereka mengira hanya merekalah masyarakat negara. Selama waktu ini, mereka pun sadar akan peradaban India, Baktria, Sogdiana, Persia, dan lainnya yang akhirnya merangsang pengembangan rute perdangangan yang akhirnya disebut dengan Jalan Sutra.

Untuk mengontrol rute perdagangan dan mengalahkan musuh-musuh, pasukan Tiongkok menduduki beberapa daerah Xinjiang selama beberapa dekade dan membuat mereka mampu memproyeksikan pengaruhnya ke barat.

 

Dinasti Tang

Setelah Dinasti Han mengalami keruntuhan akibat perang saudara, Tiongkok mengalami perpecahan hingga akhirnya dipersatukan kembali oleh Dinasti Sui, yang kemudian digantikan oleh Dinasti Tang. Dinasti Tang memerintah Tiongkok selama 610M hingga 907M. Pada saat Dinasti Tang ini lah, Tiongkok menjadi sangat kuat dan dianggap sebagai zaman keemasan kekaisaran Tiongkok.

Karena populasi yang sangat banyak, sekitar 80 juta orang, Dinasti Tang bisa menjadi mendominasi ke tetangganya. Di periode ini, Tiongkok kerap memperluas wilayah laut timur dan selatannya, menggabungkan wilayah-wilayah di Manchuria dan Vietnam. Negara-negara lain pun ikut berkembang di bawah pengaruh Tiongkok, contohnya adalah Korea, Jepang, dan Tibet.

Dinasti Tang memiliki militer yang luar biasa kuat karena mereka telah belajar untuk berperang dalam banyak hal. Lalu, Tang juga kerap mengimpor dan membiakkan berbagai macan ras kuda karena mereka sangat menyukai kuda, meskipun sebenarnya hal ini jarang terjadi di Tiongkok. Selain itu, Tang mempromosikan dan menunjuk jenderal-jenderal Asia Tengah yang berbakat, pun nantinya mereka menyesali perbuatan mereka yang satu ini.

Tang mencengram Xinjiang sangat kuat di masa ini. Garnisun didirikan di wilayah barat, di wilayah di mana perkembangan terjadi dengan pesat untuk mendominasi seluruh Asia Tengah hingga ke perbatasan Kekaisaran Persia. Orang-orang Arab pun mengalahkan orang Tiongkok dalam pertempuran Talas. Tampaknya, masa depan Asia Tengah selalu bersama Tiongkok.

Dinasti Tang tidak pernah pulih dari pemberontakan salah satu jenderalnya yang berasal dari Asia Tengah, An Lushan. Ia memberontak dan menyebut dirinya sebagai kaisar. Akibatnya, setengah dari kekaisaran itu pun tewas akibat dari pemberontakan ini, yang pada akhirnya menyebabkan kelaparan dan penyakit. Namun, Dinasti Tang sempat berhasil bangkit meski sangat sulit karena dibantu Tibet dan Turki. Sayangnya, dinasti ini tetap runtuh pada akhirnya.

 

Dinasti Qing

Setelah Dinasti Tang runtuh, dinasti-dinasti setelahnya pun sangat lemah. Bahkan, Dinasti Ming (1368-1644) dianggap sebagai salah satu yang terburuk di Tiongkok, karena pada masa itu, Tiongkok mengalami periode kemunduran intelektual, politik, dan ekonomi. Keruntuhan dinasti ini diikuti oleh Dinasti Qing, Dinasti ini memerintah dari tahun 1644 hingga 1911.

Sayangnya, Qing acap kali disalahkan karena membiarkan sistem Tiongkok runtuh dan dipermalukan oleh Barat, padahal prestasi yang dibuat Qing ada banyak sekali di luar persoalan ini. Saat ini, Tiongkok masih mempertahankan perbatasan jauh di luar pusat tradisionalnya dan jumlah kehilangan wilayahnya pun relatif lebih sedikit dibanding kekaisaran lain.

Dinasti Qing sebenarnya tidak berasal dari Tiongkok. Mereka adalah orang-orang Manchus yang diizinkan masuk ke Tiongkok setelah mendirikan negara di Manchuria. Berbeda dengan bangsa Mongol, Qing membentuk negara bergaya Tiongkok yang abadi, mereka menanam tanaman baru dari Amerika yang akhirnya bisa membantu populasi Tiongkok menjadi tubuh hingga 400 juta.

Qing adalah dinasti di Tiongkok pertama yang bisa mengendalikan wilayah Tibet, Xinjiang, Manchuria, Mongolia secara efektif. Diplomasi ahli Qing juga menjadi bagian dari keberhasilannya. Tiongkok menjadi semakin dipandang di Asia Tenggara dan Asia Himalaya selama kekaisaran Qing. Negara lainnya, seperti Myanmar, Nepal, Lembah Chitral, dan Siam menjadi bagian dari sistem Tiongkok. Secara keseluruhan, Qing berhasil meletakkan dasar kendali Tiongkok menuju era modern sumber daya di sebagian besar Asia. ***

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest Articles