Tim Indonesia kini telah resmi menembus babak perempat final Sudirman Cup 2021 setelah menekuk Kanada, Senin (27/9/2021) malam WIB.
Laga Indonesia vs Kanada dalam lanjutan Grup C Sudirman Cup 2021 itu digelar di Energia Areena, Vantaa, Finlandia.
Dalam laga tersebut, Indonesia harus bersusah payah dalam menaklukkan Kanada dan sempat tertinggal dengan skor 1-2.
Akan tetapi, dua kemenangan yang diraih oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari berhasil membuat Indonesia tersenyum di akhir pertandingan.
Indonesia akhirnya bisa meraih poin kemenangan dengan menaklukkan Kanada 3-2.
Dengan hasil tersebut, Indonesia telah dipastikan lolos dari fase grup dan masuk ke perempat final Sudirman Cup 2021.
Berikutnya, Indonesia akan menghadapi Denmark untuk menentukan siapa yang lolos sebagai pemuncak Grup C.
Keberhasilan di Sudirman Cup tentu sudah sangat didamba-dambakan oleh Indonesia.
Sebab, jika menilik sejarahnya, negara tempat lahirnya Sudirman Cup itu justru kesulitan menjadi juara.
Sudirman Cup mulai bergulir pada 1989 dan digelar setiap dua tahun sekali.
Kompetisi ini digelar dengan mempertemukan negara-negara secara tim.
Di setiap laganya, tim akan bertanding dalam lima nomor yakni tunggal dan ganda putra, tunggal dan ganda putri, serta ganda campuran.
Pada mulanya, Sudirman Cup digelar secara waktu yang nyaris bersamaan dan di tempat yang sama dengan Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia.
Namun, mulai 2003, IBF (nama lama BWF) selaku organisasi induk bulu tangkis dunia memutuskan untuk memisah penyelenggaraan Sudirman Cup dengan Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia.
Dalam Sudirman Cup, tidak ada uang hadiah namun para pemain yang tampil berhak memetik poin untuk ranking dunia BWF.
Pada awalnya, Sudirman Cup digelar dengan format promosi-degradasi dan dibagi menjadi sejumlah kasta.
Seiring berjalannya waktu, format promosi-degradasi dihapuskan pada 2009 dan grup-grup mulai dibagi berdasarkan ranking dunia.
Akan tetapi, pada Sudirman Cup 2021 ini, kompetisi digelar dengan format baru yakni dengan hanya 4 grup yang terdiri dari 4 negara.
Dari masing-masing grup itu nanti akan meloloskan dua negara untuk berlaga di babak perempat final.
Nama Sudirman dalam kompetisi dua tahunan itu diambil dari pendiri Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) yang bernama Dick Sudirman.
Dick Sudirman bukan hanya mendirikan tetapi juga pernah menjabat sebagai ketua PBSI selama 22 tahun yakni 1952-1953 dan 1967-1981.
Selain itu, Dick Sudirman juga pernah menjabat sebagai wakil presiden IBF pada 1975.
Untuk trofinya, Sudirman Cup juga menyuguhkan wujud yang unik.
Trofi Sudirman Cup terbuat dari perak padat yang dilapisi oleh emas 22 karat dan berdiri di atas tatakan yang terbuat dari kayu jati.
Trofi setinggi 80 cm itu berbentuk kok dan di ujungnya terdapat replika Candi Borobudur.
Trofi yang memiliki ornamen Indonesia yang sangat kuat itu dibuat oleh perusahaan asal Bandung yakni Masterix Bandung Company.
Meski nama turnamen serta bentuk trofinya yang sangat “Indonesia”, namun pada kenyataannya Indonesia justru kesulitan menjadi juara Sudirman Cup.
Sepanjang sejarah, Indonesia hanya sekali menjuarai Sudirman Cup yakni pada 1989.
Dalam edisi pertama Sudirman Cup, Indonesia yang tampil sebagai tuan rumah menjadi juara setelah menekuk Korea Selatan di laga final.
Akan tetapi, hingga kini, Sudirman Cup justru didominasi oleh Tiongkok.
Tiongkok tercatat telah 11 kali menjuarai Sudirman Cup, yang jumlahnya diikuti oleh Korea Selatan dengan 4 gelar.
Hingga kini, hanya Tiongkok, Korea Selatan, dan Indonesia yang pernah berhasil menjuarai Sudirman Cup. ***